pandangan kosong terdiam. semua senyap semua hampa.
seperti mesin terdalam dari otak ini tidur...tanpa arah
tak lurus apalagi kelok
cahaya petang masuk pada ventilasi sempit dipojokan rumah, menerangi jemari yang sibuk dengan prosa.
angin mengoyahkan bahan gorden jendela itu, lihai bertebrangan menyelimuti sepi pagi tadi...
tak aada pikir semua benar-benar kosong... sangat datar
masihkah aku terbangun untuk melihat sosok luar biasa diluar sana . di luar yang dingin dan menghimpit
raga bermanja pada racun kasur yang melambai...tak bergerak seperti mati pada kedamaian
akhirnya, sore itu datang. berharap kicauan burung-burug gereja di seberang geduh rapuh itu
sejak angin meluncur pada kulit yang mulai hitam , kuresapi hembusan itu....terus kuresapi sampai lelah.
bepegang pada pagar lantai atas..
biasanya kaki ini bergerak mengikuti kemana rasa ini melangkah... tapi semua pekat rasanya telah pahit.
aku tak ingin keluar, aku ingin disini dirumah yang bukan miliku
dan sinar bulan merasuki alam bawah sadarku , bertanya-tanya pada semangat kemarin.
aku tak mau sepi , aku tak mau kosong ... aku ingin dipelukan mu teman
aku ingin dipelukan mu sambil bercanda, sambil minum secangkir kopi hangat sampai menjadi dingin.
atau sekedar bercerita tentang pengalaman kala menjadi bocah yang tingkahnya bodoh tapi menggelitik...
cukup, mereka akan tetap ada..pikirlah waktu pada hari esok yang mungkin kelam, riang atau bahkan kosong lagi ...
jangan lakukan itu, aku mohon. biarlah aku menari dalam dekapan keluarga , rangkulan teman dan belaian kekasih.aku ingin lepas dari kosong itu, yah pergi yang jauh dari itu. biar harus menyebrangi samudera berjalan pada padang pasir dan merunduk pada hujan di negeri orang.....
asal kosong itu enyah...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar