Kamis, 30 Juni 2011

kosong

pandangan kosong terdiam. semua senyap semua hampa.
seperti mesin terdalam dari otak ini tidur...tanpa arah
tak lurus apalagi kelok

cahaya petang masuk pada ventilasi sempit dipojokan rumah, menerangi jemari yang sibuk dengan prosa.
angin mengoyahkan bahan gorden jendela itu, lihai bertebrangan menyelimuti sepi pagi tadi...

tak aada pikir semua benar-benar kosong... sangat datar
masihkah aku terbangun untuk melihat sosok luar biasa diluar sana . di luar yang dingin dan menghimpit
raga bermanja pada racun kasur yang melambai...tak bergerak seperti mati pada kedamaian

akhirnya, sore itu datang. berharap kicauan burung-burug gereja di seberang geduh rapuh itu
sejak angin meluncur pada kulit yang mulai hitam , kuresapi hembusan itu....terus kuresapi sampai lelah.
bepegang pada pagar  lantai atas..

biasanya kaki ini bergerak mengikuti kemana rasa ini melangkah... tapi semua pekat rasanya telah pahit.
aku tak ingin keluar, aku ingin disini dirumah yang bukan miliku

dan sinar bulan merasuki alam bawah sadarku , bertanya-tanya pada semangat kemarin.
aku tak mau sepi , aku tak mau kosong ... aku ingin dipelukan mu teman

aku ingin dipelukan mu sambil bercanda, sambil minum secangkir kopi hangat sampai menjadi dingin.
atau sekedar bercerita tentang pengalaman kala menjadi bocah yang tingkahnya bodoh tapi menggelitik...

cukup, mereka akan tetap ada..pikirlah waktu pada hari esok yang mungkin kelam, riang atau bahkan kosong lagi ...
jangan lakukan itu, aku mohon. biarlah aku menari dalam dekapan keluarga , rangkulan teman dan belaian kekasih.aku ingin lepas dari kosong itu, yah pergi yang jauh dari itu. biar harus menyebrangi samudera berjalan pada padang pasir dan merunduk pada hujan di negeri orang.....
asal kosong itu enyah...

Senin, 27 Juni 2011

arti kebohongan ibu

aku adalah anak laki-laki dari keluarga miskin. semuanya serba sulit semuanya serba terbatas.

hari ini ayah tak pulang. ibu mungkin sangat bosan akan situasi seperti ini. aku yang baru berumur enam tahun ingin makan yang banyak agar perutku kenyang. hari ini, hanya berlaukan tempe dan ikan asin ditambah sambal yang menggugah selera . kulahap semua yang ada agar perutku kenyang, setelah aku kenyang , ibu belom juga menyendok nasi. nasi itu juga tinggal sedikit .
"ibu gak makan ?" tanyaku "ibu sudah kenyang " .... loh tak pernah kulihat ibu makan dari tadi .
kebohongan ibu yang pertama

tak terasa aku sudah menginjak bangku sekolah, setiap harinya ibu selalu menghantarkanku sampai depan kelas. menjemputku tak pernah telat. suatu hari , aku ujian. terlihat dari jendela yang berlumpur debu ibu sedang mundar-mandir sambil komat-kamit. mungkin ibu sedang berdoa untuku . setelah selesai ujian "bagaimana nang ujianmu ?" tanya ibu."bisa dong bu " jawabku. terlihat keringat yang mengguyur tubuhnya serta bibir yang kering. ibu menenteng minuman segar. " nih kamu pasti capek , ayo minum nang " tawar ibu. "tidak ah bu , untuk ibu saja . tuh lihat keringat ibu. ibu pasti capek kan ? " ibu berkata sambil tersenyum : ibu sedang tidak haus...
kebohongan ibu yang kedua

tak seperti biasanya , ibu memasak ayam yang sangat lezat. untuk keluarga ku. sewaktu aku dan adik-adiku sedang asyik memakan ayam , ibu duduk disampingku. setelah aku selesai makan , ia mencegah aku untuk membuang sisa makanan tadi. "nang... itu masih bisa dimakan, tarolah  " ibu memakan sisa daging ayam yang menepel pada tulang-tulang yang aku makan tadi . aku sedih melihat ibu seperti ini . hatiku sungguh tersentuh . adiku masih menginginkan ayam bekas aku makan tadi, yah memang adiku gendut dan rakus.sisa daging ayam yang kumakan tadi memang masih banyak sisanya. tapi aku masih menyuruh biarlah ibu yang memakan nya . tetapi ibu berkata : makanlah nang , ibu tak suka makan ayam ....
kebohongan ibu yang ketiga

tak terasa waktu cepat berlalu , aku kini telah menginjak masa remaja , aku kini telah menginjak masa remaja. aku mendapat kerja yang baik. malam itu aku tak punya kemeja untuk wawancara. sampai larut malam ibu menjahit kemeja itu. terlihat matanya yang bengkak karena kantuk." ibu ayolah tidur, esok kan mau mengantarku ?" tapi ia berkata : tidurlah nang , ibu belum mengantuk ...
kebohongan ibu yang keempat

aku telah bekerja diluar kota, setiap bulan selalu aku kirimkan uang untuk ibu. tapi uang itu selalu utuh balik kepadaku. ibu selalu mengirim surat atau sekedar menelponku "jangan susah-susah , ibu masih punya uang nang "
kebohongan ibu yang kelima

kini ibu telah menginjak masa tua. aku terlalu sibuk menguruskan pekerjaan. sedangkan ayah yang jarang pulang telah meninggal karena sakit. sekarang ibu masih tetap ingin bekerja meski harus menjahit hiasan kerudung yang hasilnya jauh dari kelayakan. aku selalu mengajak ibu untuk tinggal bersamaku diluar kota . melihat kondisi ibu yang memprihatinkan. tapi ibu menolak " ibu tak bisa, ibu hanya ingin menghabiskan sisa waktu di kota ini "
kebohongan ibu yang keenam

beberapa tahun telah berlalu, ibu semakin renta... suatu hari, aku menerima kabar bahwa ibu terkena serangan jantung. segeralah aku kerumah sakit . aku melihat wajahnya yang lelah , tubuhnya yang pucat ibu menatapku penuh kerinduan . ia tersenyum padaku, lalu kucium tanganya , ku belai rambutnya dan lagi kucium keningnya . aku mulai menjatuhkan air mata disaat itu hatiku sangat terpukul,sedih,sakit rasanya melihat keadaan ibu .....meskipun terbata ibu berkata : " untuk apa nangis , ibu tak sakit "
kebohongan ibu yang ketujuh
disela akhir hayatnya ibu masih terus berbohong . berbohong untuk membuatku tegar. selama ini ibu terus menghindar,menolak dan tak bosan berbohong sekiranya untuk membuatku senang .
ibu memberikan senyuman yang ketiga untuku, dan saat itu ibu menutupkan matanya untuk yang  terakhir kalinya .

Sabtu, 25 Juni 2011

untuk sahabat

kini , yah kini "perpisahan" masih layak kata itu di pertampangkan di mukaku , masih ingin kata itu terucap dari bibir manis ini . "engga" gak akan tuhan.


tanggal 16 mei 2011 , semua senang, semua lepas .... tarulah kemeja lecek mu , tarulah sepatu butut mu , tarulah rasa dengki akan pelajaran yg kadang brengsek! ya kita lulus ! hem... cuman sekejap cuman sekejap aku merasakan kelegaan itu. kutengok kembali masa itu , masa dimana kita bersuang, saat kau sambut ulur tangan ku , bertegur sapa penuh mesra. riangnya saat kita tertawa , asyik senda bercerita . ahh indah sekali tuhan menjelma dalam ukiran kaligrafi yang tak ternilai indahnya . saat semua pedih karena cinta, kau peperkan masalahmu lalu ku basuh. saat kau merasa tolol, karena tak ada satupun pelajaran yang kau mengerti, ku luangkan waktu untuk sekedar membantu, meski kesal. dan ketika kau lepas tertawa karena canda yang menggoyohkan perut, hem lepas sekali tawa mu teman . 


3 tahun terlalu cepat jika harus mendengar kata "perpisahan" . kenapa semua tidur harus terbangun, kenapa semua mimpi masih berangan . dan kenapa sahabat itu muncul ketika semua terasa hampa. 
aku benci perpisahan , aku hina dengan perpisahan ! gak ada gak akan ada !

jadi ingat dulu, guram rasanya mendengar lontengan alarm yang membangunkan di pagi yang senja , melangkahkan kaki ke kamar mandi yang dingin ,  lalu kembali memakai kemeja yang itu-itu saja . apalagi saat racun kasur itu mulai melambai-lambai. sekolah lagi sekolah lagi.........
berlari-lari kecil takut telat, meyapa kembali guru yang tanpa senyum , membuka pintu, melihat paras teman yang masih terambang kantuk. lalu, mulai lah satu pelajaran yang membongkekan dada.... hem lebih baik bercerita tentang kemarin , atau tentang si dia mungkin. dan bergorombolan menyerbu kantin yang tak luas tempatnya. mengulah jahil dengan siapapun, lalu timbulah tawa . sampai akhirnya rasa ingin pulang menjemput.

hampir setiap hari ,dan... apa benar ini sebuah kata "perpisahan"
ya , kini seakan dipisahkan dua benua mengejar cita dan cinta . tak akan kulupakan detik indah bersamamu .
suatu masa , engkau dan aku kan bertemu semula . kembali menjalinkan detik nan indah untuk kenangan bersama






dan kita tak akan pernah menyebut ini sebagai "perpisahan" ...........

Sabtu, 18 Juni 2011

ingin fasih bahasa penentu : bahasa inggris

meraungkan setiap keelokan bahasa luar yang sangat menyelekit keinginan yang mendalam untuk bisa menguasainya. ya bahasa inggris, enggan dulu belajar bahasa yang sangat menyangkut lidah untuk mengucap dan mengusutkan pikir ketika harus menuliskan katanya.
tapi sesal hati ini mengingat keterbatasan diri untuk terucap bahasa luar tersebut. aku ingin banyak belajar tentang apa itu bahasa yang menyelekit ini. kiranya, keren sekali mungkin jika setiap kata yang ternuai fasih mengucapnya. ya bahasa inggris .

ya tuhan , masikah terngiang untuk setiap keterbatasan bahasa inggrisku supaya bisa menyegarkan cita dan masa depan . karena mungkin sekitar 70% dunia kerja membutuhkan bahasa itu.
mungkin tak sekarang aku intensif bahasa inggris, masih sibuk akan materi ips untuk test simak ui nanti. tapi mau tak mau bisa tak bisa aku harus fasih bahasa inggris . karena presiden butuh akan hal itu. lihat saja soekarno, beberapa bahasa yang ia kuasai. tempat belajarnya pun tak seindah dan senyaman kita disaat lampu terang membantu mata . dan keelokan tempat yang meruai-uai . hem pasti bisa, aku pasti bisa !

banyak media untuk belajar tapi keinginan terhambat akan giuran zaman yang serba serbi memalsakan . sudahlah, tak usung di sesalkan masih banyak rangkaian detik peluang untuk mempelajarinya .

bodohnya diri

yah bodoh sangat bodoh diri ini ketika harus menghambur-hamburkan uang yang tak bisa kembali, hanya untuk hal yang bodoh pula . nanti ketika semua enyah , kau hanya bisa mengais-ngais ke iba an . menyolok-nyolok bantal yang hambir tak berupa. menyalahkan siapapun yang bisa disalahkan. mengeluh keadaan tak menerima apapun . dan seketika uang itu terbit seperti air yang keluar dari selokan, tak ada guna kau perbuat. memuaskan diri tanpa mensucikan hati . itulah kau ! masih mimpi menjadi orang kaya ? menerima slembar dari 1 juta lembar saja sudah kau khianati , apalagi satu juta lembar itu mendekap ditangan mu ? lenyap mungkin!


bodoh ketika mengalihkan kumandang adzan yang bergema dengan lembutnya , mana segala kata puitis yang kau tulis di buku harian mu? . mana setiap jemari bergoyang dalam kata-kata indah menyejukan hati ? hanya bisa berharap bukan bermimpi... kau sungguh bodoh ! betapa tidak tuhan tak benci kepada orang yang tong kosong nyaring bunyinya. berkali-kali menderita karena ulahmu masih tetap saja tak bosan akan kemirisan. buta sekali hidupmu !
pantaskah kau meminta kesuksesan besar jika hal kecil menyegarkan jiwa dan wajib perbuat menjadi bayangan semu ! hanya sekejap saja kau ! jika kau hanya sekejap saja mengiyakan perintahnya, apakah kau pun rela jika kesuksesan mu datang hanya sekejap menemani ! mau ? pasti tak mau , sudah pasti.

engkau benci dengan keterbatasan yang kau miliki, betapa tak kau lihat jika kau terbilang berjalan di goa, masih untung kau bisa berjalan . lihat setiap insan cahaya seperti dikurung rapat dalam botol gelap. tak bisa bergerak . masih ingin kau bilang bahwa engkau anak yang malang ? anak yang terbatas meraih kebebasan pinta .

engkau kesal dengan sikap pelahir mu tak bisa banyak berbuat, sungguh tak ingin jika kau tau betapa lebih terbatas nya ia . apakah mereka bisa berleha-leha ? tidak ! setiap seperdetik nya dihantui oleh bayang bayang kegagalan yang pikirnya terlambat untuk merubah. masih kau tak berterimakasih atas perjuanganya didalam goa mu ? sudah cukup nian kau seperti burung yang patah sayapnya. hanya kau yang bisa merubah setiap detik kehausan inginmu , hanya engaku pula penentu bagi setiap cita yang kau idamkan. bukan orang lain ! tetaplah menjadi besar disaat kebesaran mulai dimusuhi . rangkulah yang kecil sehingga bisa menjadi besar pula.

lupakan setiap tetesan tangis kegagalan yang kau hadapkan, lupakan masa kebisingan yang penuh dengan rasa hurap-hura ... itupun jika kau ingin kalau tak ingin teruskanlah menjadi pecundang diri sendiri . jika kau ingin menjadi buayan angan-anganmu. bahkan mati meskipun bernafas.

siang tadi

melangkah ke kesibukan baru, menyetor sekiranya hadir... tapi, lepas harap . mereka pergi mereka pulang. rasanya ingin sekali merobek-robekan kulit durian yang penuh dengan duri. biar saja semua jemari berlumur darah jika itu membuat ku puas ! siang tadi, membuat kesal . mencelingak kanan kiri apakah ada orang ? orang yang bisa membuat datangku tak menjadi sia. hem nyatanya tak ada. semua kosong bagai kertas rapih tanpa belaian tinta.
yasudahlah, untuk apa datang tanpa menghasilkan, cobalah untuk menguhubunginya..cari-cari telepon umum karena pulsa telah habis. tapi bodohnhya aku , tak bisa menghubungi nomer gsm . hem padahal berkali-kali mencari telepon umum itu. sampai sekiranya aku lelah dan merelakan kaki ini bersistirahat kiranya 1 menit sampai 2 menit saja . mengutak-utik ponsel yang miris keadaanya. aduh rasanya tak ingin pulang secepat ini, ingin rasanya mencari rangkaian cerita di sana. menengok pada inspirasi, melangkah tanpa arah pasti. yah, aku ingin sendiri , sendiri mencari prosa yang sekiranya aku tulis nanti.

kunaiki bis yang kotor adanya, tak apa tak peduli pula. turunlah pada kemawahan negeri yang dibilang miskin ini, tapi kok mewah yah . bingung? ... tenggorokan mulai mengaung-ngaung kehausan tapi perut tak merengek lapar. wow, es krim mc.fluury . ku rasakan setiap sesendok kenikmatanya,duduk bebas menelaah udara yang penuh kusam debu . melihat mahkluk yang bergaya setinggi-tingginya.

wah sejuk mungkin ketika aku berdiri di gedung tinggi beratap cahaya embun menusuk kulit. dingin tak seperti di sini , menyebabkan satu jerawat bermain di rupaku. pikirku, hanya melangkah saja tanpa arah , biar saja di bilang gila , aku suka.
aku melangkah melirik-lirik setiap tempat yang penuh dengan detiran cahaya keemasan atau warna-warni . harap penuh iba karena setiap orang berjalan dengan penuh kebanggaan berpakai mahal yang mungkin beberapa bulan nanti aku beli. tak apa lah aku kan anak muda pula, tak salah pikirku mengikuti perkembangan zaman yang buta . hanya ingin beradaptasi tak selayaknya dinasaurus yang mati atau bintang berupa aneh yang punah karena kelaparan.

keseluki berjuta-juta ungkaian kata yang menggairahkan semangat , layaknya haus yang didera menelan es yang dingin. melihat setumpuk kertas bertuliskan mulya kira. hati ini tergoyah ketika tengok buku "negeri 5 menara " penasaran akan ucapan yang dibilang temanku , apalagi sesosok idaman temanku pula yang sudah mengikuti setiap untaian kata dari novel inspirasi itu. kubaca sekiranya yang bisa kubaca, masih di bungkus rapat. mana mungkin aku membacanya lebih dalam. tapi dengan seadanya yang ku baca rasa ingin ini mulai memuncak . wah cerita kesuksesan ditengah keterbatasan dan kesejukan rohani pula. patut sekali membeli walau susah nian dibeli. tapi pasti aku ikut bergabung dengan siapapun orang yang telah menemukan bayangan kesuksesanya.. pasti , harus aku beli sekiranya bisa memotivasi ketika aku tersendat saat menelusuri surgaku.

hem sudah berlama aku iri dengan setiap rantaian kata yang dirangkai oleh para penulis berjiwa mulia. aku membaca penulis yang lulusan prguruan tinggi negeri ataupun luar negeri, tergugah rasnya menjadi mereka . hebat sangat hebat ! sudahlah , mau apa aku lama-lama disini tak beli pula. memalukan saja .

huah bosan juga ketika pandanganya itu-itu saja , apalagi tak ada media untuk merangkai haru bersama. aku hubungi 3 teman ku untuk menemani kekosonganku. tapi tak ada yang mau. yah sedih sekali rasa, padahal aku telah mencari-cari toko pulsa untuk menghubunginya bahkan memakai uang yang tak seharusnya ku pakai. ditambah lagi batre yang habis bikin enek saja !

hey buat apa kau linglung melihat jalan yang tak berupah nasibnya , sekirnya jika kau pulang, masih banyak hal baru dan bermanfaat yang bisa dikerjakan . hem yasudah, pulang ah

sesampainya di post istana ku , kurebahkan badan ini mengingat setiap kecerobahan yang aku lakukan tadi . kesal sekali jika harus kelam nanti. teduh mungkin ketika membuang segala penat dengan bertemu , bercengkrama dengan pemuda pemudi meski hanya lewat udara , apalagi denyutan melambai lambai irama jazz musik kesayanganku , wah sungguh luas senang ini. yah sampai aku menulis cerita ini..........

Jumat, 17 Juni 2011

sahabat kiranya pergi ? (cemburu sosial)

ketika sepasang pertemanan semut layaknya embun yang timbul saat subuh datang , sungguh sejuk nian. embun yang membutakan mata, kala itu tak lihat ke depan tapi merasakan kesejukan yang merasuk ke denyut tubuh. ya, sebuah pertemanan bahkan persahabatan. senangnya semut itu merangkai cerita dengan eloknya, mengayuh perahu dengan tenangnya . masalah mu menjadi masalahku kebahagian ku menjadi kebahagian mu juga . semut merasa hela merasakan semua ini...

kala pagi datang, ingin rasanya mengukir cerita, memulai kembali setiap prosa. melihat keruh mukanya karena kantuk. menyajikan kiranya kopi untuk menenangkan mimpi nya malam tadi. tak ingin lepas dari tempat itu, hanya ingin melihat penatnya yang murung bukan masalah tapi mimpi semalam. dan berpisah ketika harus ada kewajiban. tak apa, masih ada siang menanti atau pun sore menjelang malam.

ciut burung mulai wujud , balita mulai berlari-lari di gang sebuah kota , warna langit mulai berubah menjadi gelap... ya sore itu datang, melongok-longok siapa saja yang ada di sana, adakah dia ? huh aku harap dia ada menyambut datangku dengan senyuman halus dipipinya yang mulai ditumbuhi jerawat. kiranya semangat baru menghilangkan rasa pening terik matahari siang tadi. yah akhirnya , semua pinta terpinta pula. ingin rasnya kala itu berharap langit tak menranjak ubah. tak ingin hadirnya malam.... tapi semua harus terhenti ketika kumandang adzan telah medayuh di udara yang kotor ini.

keluh gelisah , sudah keluar belum yah dia ? ... mungkin dikala gelap datang aku lebih dulu hadir dikerumunan semut lain. pikir tak tenang , ada yang kurang ketika semut lain mulai menggelitik . tertawa dengan rasa lepas. yah , akhirnya sesosok itu datang. seperdetik demi sperdetik aku raskan pertemanan ini. luas sekali bahagia ini. tak ada lagi setiap detir tangis kala aku dirumah mengingat keadaan yang tak memungkinkan. yah , itulah pertemanan. mereka tak tampak murung meski dikurung dari derasnya abu. tak ada tampak hirau yang ada hanya senyum lepas dari paras-parasnya... sampai waktu mulai berjalan dan mendekati tengah dari malam. yah , berat kaki ini melangkah untuk pulang. kalau bisa sampai senja kembali datang, aku siap . tapi tak mungkin kita harus pulang.

yah itu ketika semut merangkai ceritanya , menyongsong harinya meski dibilang benalu untuk masyarakat. tapi sudahlah, tak ada yang bisa memastikan siapa pula yg harus menjadi pemenang.

semakin hari sepasang sahabatku mungkin bosan dengan ini, padahal aku telah berusaha menjadi yang terbaik dari temanya yang lain.... kejadian semacam ini telah berkali-kali terjadi .. ya cemburu sosial... ketika ia harus melepaskan pandangan ke arahku , lebih memilih ke semut lain. ketika aku harus dihadapkan dengan celotehan mereka. sedangkanku hanya bisa melongok dengan hati yang miris tangis. ya tuhan , aku tak ingin ia hilang dari setiap rangkaian hariku , aku tak ingin ia penat dengan persahabatan yang telah kita bopoh bersama.
ya tuhan akan kah aku meraskan pedihnya hari kembali , ketika kita tak lagi berucap itu hitamku, seperti jatuh dari jurang yang tak terhitung tingginya... ketika mereka melangkah bersama tak menoreh, apalagi mengajak ku , itu kusamku. ingin rasanya gravitasi bumi terhenti biar mereka lepas jauh hingga aku bisa bersama lagi... enyah saja kau biar aku menguikir warna persahabatanku. dasar pengganggu !!! tau diri saja kau !!! dan engkau sahabat, tak ada yang bisa terucap selain menundukan kepala berharap kau iba dan melihat perjuangan ku. apakah dia ada disaat kau membutuhkan pertolongan ? apakah dia ada ketika kau harus membopong baja ? apakah dia rela memimikirkan penatmu ? . hem, sakit tuhan sungguh sakit amat sakit. kembalikan ia , sungguh tak sanggup pikir ini . sungguh tak siap raga ini .ya tuhan , dia temanku dia penghapus masalahku kenapa dia kiranya pergi? aaaaaahhhh tak mungkin tak ingin dan tak berharap .... dia akan selalu setia dengan rangkaian ini... ya aku yakin tuhan

besar untuk hal yang besar

angan hanya lah sebuah ukur... usaha kalaupun masih ada.... semangat jika sesaat teringat.....

mungkin hal yang tabu untuk sebuah orang seperti saya, ketika orang lain bergema dengan piciknya melontarkan kata yang merapuhkan semangat. ketika harus dihadapkan dengan keadaan layaknya ber jalan di goa tanpa arah , terbatas sangat gelap. itu semua dibungkus dengan rasa persalahan , mengguncah ego , menyalahkan ! sampai kapan ? sampai kapan saya harus berjalan di goa yang sempit tanpa cahaya?

teringat seorang pekerja kemarin , bercita lah sesuai kemampuan ? maksudnya ? apakah salah siswa yang bodoh bercita menjadi besar ? apakah salah anak seorang petani menjadi orang yang berpengaruh ? bukankah tuhan itu adil, kalu saja anda berfikir seperti itu untuk apa ada pinta kalau tak di pinta... hey, bukankah pak soeharto , wiranto , dan segilintir orang yg berpengaruh di indonesia ini adalah berasal dari raja minyak ? tuan tanah ? atau juragan sapi ? . TIDAK ! ia hanya bersal dari keluarga petani.
dari sini aku melihat luasnya cita, harap,ingin.... ya saya adalah BIG DREAMER . tak ingin hanya menjadi seorang sampah,babu,ataupun orang yang tak melihat dunia yang penuh harapan.

yah , teringat disaat saya harus lagi dan lagi terbatas . terpaksa berbohong kepada orang yang menuai kata untuk bertanya. bukan tak ingin bukan tak mampu tapi terbatas teman . ada dua pikir saya ketika mereka bertanya kenapa ?
1. saya merasa ini adalah pertanyaan terberat dan berdosa besar
2. tapi , ini adalah pelajaran dimana saya harus menerima hujatan,cemooh,gurauan ketika saya memimpin negeri ini

yah cita cita yang besar untuk menjadi seorang pemimpin , cita cita yang sering dianggap tabu , dan seperti cita-cita anak sd yang ketika ditanya cita-citanya
yah , pemimpin tuan . kenapa ? yah , saya mencari peluang mengukir arah meski sampai saat ini nol besar tapi setitik tetes semangat mengumpul , arah pandangan terjitu mulai di arahkan . dan saat ini saya memantapkan hati itu menjadi pemimpin , tak hanya presiden bukan ?

saat saya berdoa , ya tuhan ya allah kiranya ini jalan kesuksesan ku mudahkanlah dan tuntunlah aku disaat terhenti dalam perjalanan yang mengukit pilu.

memang keluarga saya tak mengindahkan sebuah pendidikan, yah saya hanya bisa maklum. tapi disini kita hadir sebagai pemenang . disini kita hadir untuk mengahadirkan apapun yang bisa menguntai senyum kebaikan.. karena kita bisa !

tak ada cita tanpa usaha . mengapa harus bercita yang tinggi dan besar ? pikir, supaya usaha yang di tuangkan juga tinggi dan besar pula .
mungkin kata gapailah citamu sampai ke negeri china , kalo bisa lebih kenapa tidak ? berpikir lah yang lebih supaya usaha nya pun juga lebih .

saat ini saya telah belajar banyak dari setiap detiran kesusahan , mencari cela cahaya dalam goa , bahwa tuhan maha pemberi , tak kan pernah ia membiarkan hambanya susah padahal hamba nya telah bersusah usut.
rasa lelah ini terhenti ketika saya mengingat resep sukses : belajarlah ketika orang lain tidur , bekerjalah ketika orang lain bermalasan dan bermimpi ketika orang lain berharap. ya mungkin segelintir kalimat dewa itu !

saya tak pernah tidur lebih awal dari jam satu pagi , pasti lebih dari itu. kadang semangat ini bertuah dan akhirnya saya belajar atau osong-osong daya pikir dan bayang telah menelaah di penak saya ketika hendak melepaskan lelah. mungkin karena keluarga dan apapun yang tak ingin terjadi pada belakangan ini , tapi sudahlah, tak ada guna pula.
ketika saya harus mendengar orokan dari sesorang yang terlelap tidur saya malah berkomat kamit dan sejenak gila menggoyok soal-soal . tak ada bunyi kendaraan sepi sunyi , tapi disitu lah tempat saat paling nyaman untuk belajar .

semoga saja pinta yang besar ini menggairahkan saya untuk berbuat besar pula . dan semoga saja semua bisa menjadi sebuah realisasi yang nyata dan membanggakan...

sukses untuk menjadi detiran warna di dunia ini, kita pemenangya yah WE ARE THE CHAMPION MY FRIENDS ....

akankah semut itu pergi ?

ketika sepasang pertemanan semut layaknya embun yang timbul saat subuh datang , sungguh sejuk nian. embun yang membutakan mata, kala itu tak lihat ke depan tapi merasakan kesejukan yang merasuk ke denyut tubuh. ya, sebuah pertemanan bahkan persahabatan. senangnya semut itu merangkai cerita dengan eloknya, mengayuh perahu dengan tenangnya . masalah mu menjadi masalahku kebahagian ku menjadi kebahagian mu juga . semut merasa hela merasakan semua ini...

kala pagi datang, ingin rasanya mengukir cerita, memulai kembali setiap prosa. melihat keruh mukanya karena kantuk. menyajikan kiranya kopi untuk menenangkan mimpi nya malam tadi. tak ingin lepas dari tempat itu, hanya ingin melihat penatnya yang murung bukan masalah tapi mimpi semalam. dan berpisah ketika harus ada kewajiban. tak apa, masih ada siang menanti atau pun sore menjelang malam.

ciut burung mulai wujud , balita mulai berlari-lari di gang sebuah kota , warna langit mulai berubah menjadi gelap... ya sore itu datang, melongok-longok siapa saja yang ada di sana, adakah dia ? huh aku harap dia ada menyambut datangku dengan senyuman halus dipipinya yang mulai ditumbuhi jerawat. kiranya semangat baru menghilangkan rasa pening terik matahari siang tadi. yah akhirnya , semua pinta terpinta pula. ingin rasnya kala itu berharap langit tak menranjak ubah. tak ingin hadirnya malam.... tapi semua harus terhenti ketika kumandang adzan telah medayuh di udara yang kotor ini.

keluh gelisah , sudah keluar belum yah dia ? ... mungkin dikala gelap datang aku lebih dulu hadir dikerumunan semut lain. pikir tak tenang , ada yang kurang ketika semut lain mulai menggelitik . tertawa dengan rasa lepas. yah , akhirnya sesosok itu datang. seperdetik demi sperdetik aku raskan pertemanan ini. luas sekali bahagia ini. tak ada lagi setiap detir tangis kala aku dirumah mengingat keadaan yang tak memungkinkan. yah , itulah pertemanan. mereka tak tampak murung meski dikurung dari derasnya abu. tak ada tampak hirau yang ada hanya senyum lepas dari paras-parasnya... sampai waktu mulai berjalan dan mendekati tengah dari malam. yah , berat kaki ini melangkah untuk pulang. kalau bisa sampai senja kembali datang, aku siap . tapi tak mungkin kita harus pulang.

yah itu ketika semut merangkai ceritanya , menyongsong harinya meski dibilang benalu untuk masyarakat. tapi sudahlah, tak ada yang bisa memastikan siapa pula yg harus menjadi pemenang.

semakin hari sepasang sahabatku mungkin bosan dengan ini, padahal aku telah berusaha menjadi yang terbaik dari temanya yang lain.... kejadian semacam ini telah berkali-kali terjadi .. ya cemburu sosial... ketika ia harus melepaskan pandangan ke arahku , lebih memilih ke semut lain. ketika aku harus dihadapkan dengan celotehan mereka. sedangkanku hanya bisa melongok dengan hati yang miris tangis. ya tuhan , aku tak ingin ia hilang dari setiap rangkaian hariku , aku tak ingin ia penat dengan persahabatan yang telah kita bopoh bersama.
ya tuhan akan kah aku meraskan pedihnya hari kembali , ketika kita tak lagi berucap itu hitamku, seperti jatuh dari jurang yang tak terhitung tingginya... ketika mereka melangkah bersama tak menoreh, apalagi mengajak ku , itu kusamku. ingin rasanya gravitasi bumi terhenti biar mereka lepas jauh hingga aku bisa bersama lagi... enyah saja kau biar aku menguikir warna persahabatanku. dasar pengganggu !!! tau diri saja kau !!! dan engkau sahabat, tak ada yang bisa terucap selain menundukan kepala berharap kau iba dan melihat perjuangan ku. apakah dia ada disaat kau membutuhkan pertolongan ? apakah dia ada ketika kau harus membopong baja ? apakah dia rela memimikirkan penatmu ? . hem, sakit tuhan sungguh sakit amat sakit. kembalikan ia , sungguh tak sanggup pikir ini . sungguh tak siap raga ini .ya tuhan , dia temanku dia penghapus masalahku kenapa dia kiranya pergi? aaaaaahhhh tak mungkin tak ingin dan tak berharap .... dia akan selalu setia dengan rangkaian ini... ya aku yakin tuhan