Jumat, 13 Juli 2012

SAHABAT



Sahabat


Oleh : Renaldy Akbar


Cahaya bulan menusuk hatiku sangat dalam
Hembusan angin meresap hingga ke tulang-tulang
Malam terasa dingin, lebih dingin

Aku meringkuk disudut-sudut
Merintih rindu akan indah persahabatan

Air mata kutahan untuk jatuh
Melihat kau memiliki sahabat baru
Sebegitu mudah kau buang aku di bantaran
Hingga kini aku tersungkur dikesunyian

Sejak lama kukira , akhirnya terjadi pula
Mengapa secepat tsunami yang melahap daratan
Begitu cepat hingga menghabiskan isinya

Hati ini merindu
Kapan lagi kau sebut-sebut aku sahabat
Kapan lagi kau tengok aku dengan senyuman
Kapan lagi kau meminta bantuan
Kapan lagi kau cerita tentang kekasihmu

Runtuhlah aku
Melihat dan mendengar kau berdua bersahabat
Tanpa memperdulikanku di seberang mu

Mungkin aku tidak pernah membuat kebehagiaan sesaat
Mungkin pula aku tidak mampu membuat mu tertawa terbahak-bahak
Atau mungkin jalan kita yang berbeda

Entahlah,
Apapun badai yang menerpa, aku tetap kokoh berdiri
Menunggu seperti dulu...

Minggu, 01 Juli 2012

Pengaruh Pembentukan Tujuan Hidup



Pengaruh Pembentukan Tujuan Hidup

Oleh: Renaldy Akbar

Tujuan hidup, semua orang memiliki tujuan hidup. Siapapun mereka dan bagaimanapun keadaan mereka. Tapi, kebanyakan orang salah jalan untuk mencapai tujuan hidupnya. Banyak hal yang dapat mempengaruhi tujuan hidup seseorang, yaitu faktor lingkungan sosial, desas-desus atau omongan orang banyak mengenai dirinya dan juga media masa. Disinlah peran penting sebuah konsistensi dari tujuan hidup yang sejati. Jika salah jalan, akan berakibat hilangnya tujuan hidup seseorang.

Lingkungan Sosial

       Saat kita berinteraksi dengan orang lain dalam hal tujuan hidup. Pola pikir tentang definisi tujuan hidup sangat bisa tersugestikan. Pengaruh pandangan seseorang  bisa mengubah pandangan orang lain. Saat seseorang berkomunikasi dan menyatakan pendapat-pendapatnya, otak kita berfikir dan menyimpulkan. Barulah disini diuji konsistensi dari apa yang kita yakini. Apakah kita menyimpulkan dengan mengikuti pandanganya atau kita tetap konsisten terhadap pandangan kita sendiri. Sama hal nya ketika seseorang bedialog tentang tujuan hidup, terkadang kita bisa mengikuti tujuan hidupnya atau kita tetap pada tujuan hidup kita.
       Orang tua juga sangat berpengaruh bagi  pembentukan tujuan hidup. Orang tua sering menasihati anaknya untuk menjadi orang yang sukses. Tapi terkadang orang tua mendifinisikan sukses dengan apa yang ia inginkan bukan dengan apa yang anaknya inginkan. Sayangnya kebanyakan orang menuruti apa yang orang tua inginkan. Padahal, jika kita ingin mencapai sukses dengan cara kita maka gapailah. Orang tua hanya menjadi jembatan saja. Yang menentukan adalah diri kita sendiri.bukan berarti kita tidak menuruti perkataan orang tua, akan tetapi cara menggapai suksesnya dengan cara kita sendiri tapi tujuanya yang sama.
       Selain itu, apa yang kita liat disekitar kita bisa membentuk tujuan hidup. Misalnya, ketika melihat teman yang kehidupanya lebih baik karena sudah bekerja dengan gaji yang besar, terkadang kita ter-imitasi olehnya. artinya, orang tersebut bisa mengubah pola pikir seseorang untuk dapat menjadi seperti dirinya.

Sudah saatnya mengambil tindakan yang tidak melunturkan tujuan hidup yang  diyakini. Lihatlah dengan objektif dan pertimbangkan apa yang kita lihat, apakah lingkungan sosial berdampak baik bagi hidup kita atau tidak. Selektiflah dalam menerima sugesti dari apa yang kita lihat.

Desas-desus
       
       Banyak diantara kita memutuskan sesuatu oleh karena omongan orang lain. misalnya, saat kita menjadi pengangguran saat setelah lulus SMA banyak orang menyebut kita orang gagal, lalu karena tidak mau dianggap gagal dia memutuskan untuk bekerja. Padahal masih ada yang ingin ia capai sebelum bekerja misalnya kuliah. Dari contoh tersebut menunjukan bahwa omongan orang lain menjadi nomor satu untuk menentukan jalan hidup kita. Padahal, bukan mereka yang membawa kita sukses ataupun gagal. Selama kita masih mempunyai hak untuk menentukan jalan hidup, maka jangan biarkan orang lain menutup jalan tersebut. Hidup kalian adalah milik kalian bukan orang lain. jika masih terus mengikuti arus pembicaran orang lain, jalan kita akan semakin bercabang dan tujuan hidup terasa sangat sulit untuk ditentukan. Omongan orang lain juga akan menjemput kita pada rasa penyesalan karena tidak bisa menggapai mimpi yang kita kehendaki.
       Disisi lain, desas-desus tentang diri kita juga bisa memberikan motivasi. Misalnya saat kita dicap gagal, kita seakan ingin membuktikan bahwa kita bukan orang yang gagal. Lalu kita berusaha keras untuk tidak dicap gagal. Ini bukan berarti mengikuti definisi orang lain tentang sukses ataupun gagal. Tapi, ini adalah proses pembuktian kepada orang lain tentang jalan yang kita pilih adalah jalan yang benar. Bukan proses yang mudah untuk tetap konsisten terhadap tujuan hidup seseorang. Kita harus menutup telinga dan arahkan mata dengan tujuan kita. Arti dari menutup telinga bukan menolak masukan orang lain, tapi lebih kepada memilah-milah masukan yang mana masukan tersebut tidak mengubah tujuan awal.
       Oleh karena itu, desas-desus sangat mempengaruhi tujuan hidup sesorang. Apabila kita tidak bertindak secara bijak. Desas-desus itu dapat mengantar kita ke jalan yang baik ataupun buruk.

Media masa

       Dewasa ini, setiap harinya orang menjadi penikmat media masa baik TV,radio,koran, ataupun majalah. Setiap hari pula kita melihat,mendengar atau membaca media masa. Saat itu pula, pikiran kita menjadi terbentuk. Sama halnya dengan lingkungan sosial, Ada sosok orang yang menginspirasi. Tapi, pada media masa sosok orang sangat banyak ditampilkan. Inilah yang menyebabkan tujuan hidup menjadi bercabang. Langkah yang baik adalah merangkum kesuksesan berbagai orang yang menginspirasi dan jadikan itu semua menjadi kesuksesanmu, bukan meniru kesuksesan orang lain.

       Dengan demikian, pembentukan tujuan hidup sesorang bisa tumbuh karena proses sosialisasi. Dengan berbagai faktor tersebut, pintar-pintarlah dalam merangkum dari hasil sosialisasi yang membentuk tujuan hidup seseorang. Tujuan hidup bukan lah sebuah cita-cita juga bukan sebuah profesi. Tujuan hidup adalah titik dimana kebahagiaan hidup bisa tercapai. Cita-cita dan profesi hanya bentuk sebuah pencapaian dalam hidup bukan sebuah tujuan hidup. Tapi, kemungkinan besar tujuan hidup yang sejati tercipta saat kita menggapai cita-cita dan memiliki profesi.

Maka, gapailah definisi sukses yang kalian inginkan, dan raihlah tujuan hidup yang kalian tentukan. 

Orang Jalanan



Orang Jalanan
Oleh :Renaldy Akbar


Berjalan tersendat oleh debu jalanan sedikit merapuh
Cahaya panas membakar kulit kusam
Membunyikan kerencengan buatan besi tipis tak terjual
Menimbulkan bunyi tanpa nada anggun

Tanpa alas tanpa rasa, aku mengitari pinggir-pinggir celah keramaian jalan
menghadap kemewahan meminta belas kasih
Sekedar  untuk satu atau dua keping uang
Kadang mereka melempar keping itu,kadang pula tak menganggap aku ada

Disudut keramian kota yang terang akan kelap-kelip lampu jalan,
Ku melihat bocah-bocah kumal berkelana mencari uang
Berharap apa yang juga kuharapkan
Ku melihat keriput-keriput wanita dan pria tua yang duduk manis diruang jalan
Menunggu apa yang biasa kutunggu

Setelah hari mulai menggelap,
Berkumpulah semua aktor jalanan menunggu dirampas celengan tidak abadi itu
Daya dan raga diam tak bertindak
Melihat semua adalah kewajaran

Kejam oh kejam, Perih oh perih
Air mata telah membatu tapi hati ini tak mampu
Sedih tuhan, aku dan mereka sedih tuhan

Sering ku bersandar ,
Meratapi kehidupan ditengah kota
Tak ada nasib yang dijual,tak ada harapan yang bisa dibeli
Semua berlalu selama aku masih bernafas

Pekerjaan macam apa yang aku kerjakan
rumah apa yang aku singgahkan
makanan apa yang aku lahapkan
bisakah ku sebut semua adalah takdir tuhan

Tuhan, jika aku tak lagi bermimpi
berikanlah mimpi kepada bocah-bocah itu
jadikan lah ia bermerah putih sebelum ia membenci negaranya

Tuhan, jika aku tak lagi berharap
Berikanlah harapan kepada wanita dan pria tua itu
Kasihilah ia kesejahteraan sebelum mereka menutup mata untuk selamanya.

Sabtu, 16 Juni 2012

Pemuda Aktor Perubahan (artkel)



Oleh: Renaldy Akbar


          Indonesia ternyata masih memiliki pemuda-pemudi yang luar biasa. Pemuda yang cepat tanggap akan masalah sosial. Pemuda yang peduli akan sesama . dan pemuda yang mau mengubah nasib bangsanya. Siapakah pemuda itu ? ia adalah kamu !
Kita , pemuda indonesia adalah tonggak masa depan bangsa. Akan seperti apa jadinya bangsa kita nanti tergantung dengan apa yang telah dilakukan oleh pemuda saat ini. Dan ternyata begitu banyak kontribusi nyata yang dilakukan pemuda untuk bangsa dan negaranya. Semangat perubahan mampu melawan rasa pesimis ataupun lelah. Mereka seperti tak memperdulikan dirinya sejenak. Atas dasar nasionalisme , segala bentuk ide dan tenaga dengan ikhlas ia sumbangkan untuk mereka yang membutuhkan. Sungguh pemuda yang tangguh!
Lalu, apa yang kita lakukan? Apakah hanya diam ? atau masih belum tahu cara melakukanya?

Mulai lah dari kemampuan mu

          Sekarang bukan saatnya lagi berbicara “apa yang harus saya lakukan untuk indonesia, melainkan apa kemampuan saya yang bisa saya lakukan untuk indonesia”Everybody’s unic. Setiap orang memiliki kemampuan tersendiri yang membuatnya unggul diantara yang lain. Dan gunakanlah kemampuan itu menjadi sebuah dasar untuk berkontribusi. Bukan masalah besar atau kecil yang kita kontribusikan. Tapi, bagaimana kita bisa konsisten terhadap apa yang kita kontribusikan. Contohnya, aku mampu berkomunikasi dengan baik. lantas, apa yang bisa aku lakukakan. Ya , itu adalah keunggulan mu. Lantas tunggu apa lagi, gunakan komunikasi yang baik mu untuk mengajak teman agar membuat sebuah pergerakan. Yakinkan teman mu agar bisa ikut merubah. Lakukan perubahan kecil mulai dari lingkunganmu. Misalnya, aku risih ketika melihat sampah berserakan dimana-mana, aku risih melihat pengemis, aku risih melihat anak jalanan yang bekerja belum pada waktunya. Nah, apa yang membuat kamu risih itu bisa kamu ubah dengan cara apapun yang kamu mampu. Dan niat yang tulus akan jalan dengan mulus. Pastikan kita bisa.
Saya percaya dan yakin bahwa masih banyak masyarakat yang peduli akan sesama tapi masih bingung untuk melakukanya. Dengan itu, kamu bisa menjadi pelopor akan itu.

Lantas , dimana pemerintah ?

          Apakah semua tergantung adanya pemerintah? Kalau kita mampu membantu siapapun mereka yang butuh bantuan lewat tangan kita sendiri, mengapa harus menunggu pemerintah?
Sadarilah, bukan hanya pemerintah yang wajib menanggung segudang masalah di indonesia. Semua rakyat indonesia berkewajiban untuk saling bahu-membahu. Merangkul sesama. Kita dilahirkan bukan untuk mensejahterakan , mententarmkan diri sendiri. Tapi juga untuk sesama.
Lihatlah indonesia yang menangis, mereka merunduk tak mampu menjalani hidup. Lihatlah NTT dengan angka kematian bayi tertinggi di dunia. Apakah kita masih terlupa atau sengaja lupa. Bagaimana rasanya menggendong bayi di sana . melihat tubuhnya yang kering kerontang , bibirnya pecah-pecah , matanya redup. Apa kita masih sanggup duduk tenang di bangku sekolah , kuliah atau tempat kerja kita tanpa ada gagasan sosial? Bisakah mereka menyanyikan lagu kemerdekaan indonesia sedang ia belum merdeka. Jika semua menjadi terbalik, kita rakyat kota yang jauh lebih layak dari mereka menjadi miskin dan rapuh kelaparan.  Sanggupkah kita? Sudahilah beroya-foya jika kita belum pantas berfoya-foya. Marilah rangkul mereka, dimana pun mereka , siapapun mereka , berapapun mereka  . intinya , kita peduli dan nyata menolong mereka. Jangan menunggu peran pemerintah. Jadikan kita lah sebagai aktor perubahan.

Optimis pemuda, optimis indonesia

          


          Buang jauh-jauh rasa pesimis. Dengan keadaan-keadaan yang bermunculan di media masa pikiran kita menjadi pesimis  bahwa indonesia memang sulit diperbaiki nasibnya. Tapi, sadarkah kita bahwa gagasan demi gagasan yang dimiliki para pemuda adalah sebuah harapan besar. Telah kita ketahui bahwa organisasi kepemudaan semakin banyak bermunculan. Dengan segala program-program baik dari bidang sosial,pendidikan,kebudayaan ataupun lingkungan. Ini menunjukan bahwa, pemuda adalah aktor perubahan yang sangat nyata. Karena program-programnya sangat memberikan pengaruh besar terhadap masalah sosial di indonesia.  Selain itu, organisasi kepemudaan juga dapat melatih kepedulian kita terhadap sesama. Pun dapat melatih demokrasi.

       Para pemuda membuat rasa optimis yang pudar mulai memancar kembali. Terobosan-terobosanya membuktikan indonesia bisa membaik ketika kita yang memulai, bukan hanya menunggu. jadilah orang yang melakukan perubahan bukan hanya meununtut perubahan.

Nasib Pendidikan Si Miskin (artikel)


Oleh : Renaldy Akbar


Siswa adalah generasi muda yang diharapkan mampu memberikan kontribusi nyata bagi bangsanya. Mereka dikatakan bibit unggul untuk mengubah nasib buruk bangsa Indonesia. Namun, mereka masih terikat oleh beban yang memberatkan dirinya untuk bisa lebih maju. Salah satu yang penting adalah pendidikan.

dunia pendidikan Indonesia ternyata masih belum bisa merata dirasakan oleh para anak. Ditemukanya berbagai permasalahan yang dapat mempengaruhi masa depan seorang anak bangsa. Masalah yang paling sering muncul adalah “biaya pendidikan” . pemerintah masih belum mampu untuk mengatasi masalah yang satu ini. Berapa juta anak setiap tahun yang tidak bisa sekolah karena “biaya”.  Apakah cita-cita Indonesia yang tertulis di pembukaan UUD 1945 “mencerdaskan kehidupan bangsa” bisa benar-benar terwujud?  Hal ini pula dapat mempengaruhi mimpi seseorang. Mereka yang miskin  seakan tidak layak untuk tetap bermimpi. Mereka masih merasa di diskriminasikan oleh keadaaan.

           Kurangnya informasi dan tidak meratanya kebijakan pemerintah adalah salah satu contoh mengapa masih ada anak miskin yang tidak bisa bersekolah. Semua ini sangat dirasakan oleh anak sekolah SMA yang ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi.  Artinya , mimpi seseorang semakin dekat . tapi nyatanya biaya kuliah di Indonesia masih mahal dan tidak mungkin di tanggung oleh keluarga miskin. Ini menjadi suatu hambatan bagi seseorang untuk bisa merebut mimpinya.

Minimnya motivasi siswa miskin

           Masuk ke perguruan tinggi negeri adalah impian bagi setiap siswa , khususnya bagi siswa yang duduk di kelas 12 SMA.  Dengan akreditas yang baik, perguruan tinggi negeri dipercaya oleh para siswa untuk bisa mengembangkan karir yang baik jika lulus nanti. Meskipun masa depan seseorang tidak bisa dilihat dari sisi pendidikan yang layak. Akan tetapi, untuk menghadapi dunia global rasanya penting untuk bisa mendapatkan pendidikan yang layak. 

           Untuk mencapai perguruan tinggi negeri , para siswa berusaha keras untuk mendapatkanya. Tapi, bagi siswa yang kurang mampu harus lebih maximal lagi, karena ia harus mencari beasiswa-beasiswa agar bisa mengenyam pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Tapi nyatanya, masih banyak siswa  melihat bahwa “kuliah bukan untuk orang miskin” padahal kata bijak mengatakan : banyak jalan menuju roma. Artinya bukan sesuatu hal yang tidak mungkin bagi siswa tidak mampu untuk bisa lanjut ke perguruan tinggi. Lalu, bagaimana bagi siswa yang belum bisa memotivasi dirinya sendiri untuk bisa menembus permasalahan-permasalahan ini. Apakah ini murni kesalahan dari siswa tersebut atau ada pihak lain yang terkait?
Ada beberapa hal terkait cara pandang siswa tidak mampu untuk tetap bisa lanjut ke perguruan tinggi negeri :
1.       Masih banyak universitas di Indonesia yang dianggap mahal untuk kalangan tidak mampu, hal ini mengganggu semangat siswa miskin karena menganggap bahwa perguruan tinggi hanya untuk orang-orang yang mampu.
2.       Budaya keluarga miskin yang tidak menganggap penting sebuah pendidikan. Oleh karena itu, tidak ada nya support dari orang tua.
3.       Kurang adanya motivasi dari dalam diri mereka . untuk itu, peran guru penting untuk bisa memotivasikan murid-muridnya bahwa semua anak berhak sekolah.
Factor-faktor inilah yang menjadikan anak menganggap pesimis masa depanya.

Kesempatan bagi siswa miskin dan bodoh

Hampir seluruh universitas menerapkan beasiswa bagi orang tidak mampu  yang berprestasi. Lalu bagaimana untuk mereka yang dikatakan tidak memiliki prestasi namun mempunyai keinginan untuk maju? Akankah siswa yang bodoh akan terus bodoh dan keluarganya akan tetap miskin?  seharusnya, semua siswa diberikan kesempatan yang sama tetapi dengan syarat-syarat tertentu. Misalnya, siswa yang tidak memiliki prestasi dan ia tidak mampu, tetap diberikan kesempatan untuk belajar dan berkesempatan untuk berubah dan maju. Dengan adanya target-target  yang harus dicapai para siswa sepertinya misalnya, harus ada penanjakan nilai atau IP . ini menjadikan siswa yang tidak memiliki prestasi dan tidak mampu, lebih memiliki tanggung jawab akan beasiswa yang sudah ia dapat. Ia akan berusaha untuk mencapai target itu dan diberikan pelanggaran yang wajar apabila tidak mencapai target tersebut. Saya yakin, dengan ini ia tidak selamanya bodoh dan tidak selamanya miskin. Karena , tanggung jawab tersebut membuat komposisi belajar siswa lebih tinggi hingga menjadi pintar dan bisa mengubah nasib keluarga mereka yang miskin.
            
          Saat ini, orang yang hanya lulusan SMA masih banyak yang menjadi pengangguran. bagaimana nasibnya setelah tahun-tahun berikutnya? Mungkin, lulusan SMA akan setara dengan SMP. Karena persyaratan untuk masuk kerja juga semakin tinggi. Inilah yang harus dipikirkan oleh siapapun mereka yang merasa dirinya miskin dan bodoh. Khususnya pada orang tua. Jangan sampai masa depan anak bangsa menjadi semakin memburuk.

Keganjalan bidik misi

Untuk menangani kasus diatas, pemerintah memberikan kebijakan-kebijakan yaitu bidik misi. Bidik misi adalah kebijakan pemerintah untuk siswa yang kurang mampu akan tetapi mempunyai prestasi dan ingin melanjutkan pendidikan nya di universitas negeri. Tapi, masih ditemukan beberapa keganjalan akan kebijakan tersebut.

Ternyata kebijakan bisik misi belum bisa membuat percaya diri siswa untuk melanjutkan pendidikanya  karena ada keganjalan yang terjadi, yaitu  masih ada sekolah yang menerapkan kuota perkelas untuk bisa mendaftar program bidik misi ini. Misalnya satu kelas hanya diberikan kesempatan untuk 2 atau 3 orang.  Disini timbul pertanyaan. Bagaimana jika lebih dari 3 orang yang tidak mampu ? apakah hak yang seharusnya diemban hilang?  Apakah pihak sekolah peduli akan masa depan siswa yang seperti ini?  Ditambah persyaratan bidik misi yang juga ditemukan keganjalan. Beberapa syarat diantaranya , pendapatan orang tua di bawah UMR (Upah Minimum Rakyat) , yatim dan atau piatu ,dan tidak memiliki kendaraan (Ada sekolah yang menerapkan ini).

Mari kita ambil contoh, Ada siswa A pendapatan orang tuanya dibawah UMR . ada siswa B yang pendapatanya lebih tinggi “sedikit” dari UMR. Siapa yang lebih pantas mendapat bidik misi ? pasti A bukan? tapi , apakah kita memperdulikan alasan-alasan selanjutnya?
Bagaimana jika siswa A memiliki kakak/saudara yang cukup bisa memenuhi kebutuhan keluarga. Bagaimana jika siswa A memiliki motor yang bukan dari orang tuanya melainkan dari saudaranya pula. Lalu , bagaimana jika siswa B memiliki motor dalam keluarga nya tetapi masih “kredit”.Bagaimana jika siswa B memiliki banyak tagihan-tagihan yang menurunkan tingkat pendapatan keluarga.
Lalu siapa yang pantas mendapatkan beasiswa bidik misi tersebut? Mungkin B , tapi sayangnya dalam pemasukan data tidak ada pernyataan seperti ini. Jadi siswa A lah yang lebih berhak. Mungkin bisa , tapi sayang terbentur oleh kuota.

Kasus ini termasuk contoh kasus diskriminasi. Siswa yang miskin masih saja mengalami diskriminasi secara terang-terangan.  Padahal, nasib bangsa indonesia dapat ditentukan oleh kualitas pendidikan bangsa. Bagaimana nasib indonesia membaik jika pendidikan masih saja mendiskriminasikan siswa-siswa miskin. pendidikan yang merata tanpa terkecuali sangat diharapkan bagi seluruh anak bangsa. Karena dengan pendidikan, mereka bisa mengembangkan potensi yang dimilikinya dan menggapai mimpi-mimpinya. Dan juga indonesia bisa mencapai tujuan hidupnya yang tertera di pembukaan UUD 1945 yakni mencerdaskan kehidupan bangsa.




Selasa, 03 April 2012

Kepemimpinan Pemuda Abad 21 Memerlukan Kompetensi Tinggi




oleh : anies baswedan 
Alhamdulillah, saya senang sekali bisa pulang kampung. Bahkan, berada di University Centre ini banyak momen bersejarah yang terkenang kembali. Beberapa tahun yang lalu mahasiswa membuat sejarahnya di sini. Kita tidak boleh lupa dengan jejak yang kita tinggalkan.


Tantangan yang akan kita hadapi di masa depan sangat ditentukan oleh bagaimana wajah Indonesia di masa kemarin. Sirkulasi rulling elite berjalan lamban, tapi kita lihat sudah ada arah yang jelas. Kalau kita berbicara tentang anak muda, kita tidak boleh menempatkan diri pada tataran lokal saja, tetapi harus dilihat pada tataran global, sekurang-kurangnya benua Asia. Karena anak muda dibutuhkan tidak hanya di dalam negeri, tapi juga di seluruh dunia. Apa yang dirasakan PT Pertamina sekarang dalam mensiasati gejolak harga minyak dunia dan persaingan antara perusahaan minyak global, misalnya, kalau tidak segera dibereskan, maka Pertamina akan tumbang. Di tingkat korporasi bisnis, pada waktu 15-20 tahun lagi, persaingan bukan lagi di tingkat institusi, melainkan sudah sampai tingkat individu. Kompetitor kita nanti adalah anak-anak dari luar negeri dan orang asing yang datang ke Indonesia untuk mencari profesi yang bonafid.


Supply pemimpin dapat dilihat dari universitas-universitas terkemuka (dulu), tapi kini lama-kelamaan posisinya bisa jadi datang dari universitas luar negeri. Pemuda Indonesia harus punya keunggulan berdasarkan: basis pengetahuan (state of knowledge), kemampuan berbahasa asing, sikap profesional, dan peluang membuka dan mengembangkan aksescapital. Keseimbangan peran civil societystate, and market seharusnya dijawab melalui peningkatan kualitas pendidikan nasional. Selama ini yang disiapkan hanya civil society dan state saja, tapi market-nya masih kurang. Sehingga pemuda berstatus sarjana masih kesulitan mencari kerja, apalagi menciptakan lapangan kerja baru Indonesia.


Proses pendidikan itu ditujukan untuk membangun bangsa, bukan menaikkan degree semata. Idealisme yang dipupuk di masa kuliah harus diikuti dengan semangat profesionalisme ketika merintis kerja. Karakter professional ini yang kurang dari kalangan pemuda, disamping juga penguasaan bahasa internasional. Karakter dasar ini harus dipenuhi sejak sekarang. Pasar yang sekarang ini bersifat materialistik, dan cenderung sekularistik, sehingga harus berhati-hati. Kita ingin membangun kesejahteraan tapi juga harus berkeadilan. Ini mulai dibangun dari sisi legal, pembenahan dan penegakan hukum.


Anak muda selalu terpacu dengan kata kepemimpinan, tapi mestinya juga menyebarkan nilai kesejahteraan. Hal ini harus dilakukan oleh anak muda secara simultan. Negara Eropa tidak mungkin mempunyai kekuatan militer yang kuat, karena di antara mereka tidak ada kesepakatan bahasa persatuan yang akan digunakan. Bahasa Inggris itu bersaing ketat dengan Perancis, Jerman dan lainnya. Indonesia ini sudah punya modal persatuan di banyak bidang. Tinggal lagi, dibutuhkan kompetensi untuk mewujudkan pemerataan kesejahteraan. Tugas itu harus diambil alih oleh pemuda.


Saat ini, setelah satu dasawarsa gerakan reformasi, bangsa kita masih dilanda problem dalam aspek mikroekonomi, tapi proses demokrasinya sudah berjalan bagus, hanya sistem politiknya saja yang belum matang. Banyak aturan main yang harus dilaksanakan demi penjagaan demokrasi. Persoalan utamanya, bagaimana kompetensi itu dibangun di berbagai lapisan masyarakat. Baru setelah itu akan diikuti oleh regenerasi kepemimpinan nasional yang lebih baik.


Setelah masa kemerdekaan, mereka yang masuk sekolah berasal dari golongan masyarakat kelas bawah. Begitu masuk sekolah, kondisi Republik ini belum begitu teratur. Saat itu mereka yang masuk di manapun akan menjadi generasi pertama yang bersekolah di sana. Pada saat ini perguruan tinggi melakukan komersialisasi, tapi tugas universitas negeri sebenarnya tetap saja sesuai amanat konstitusi untuk menyerap seluruh lapisan rakyat. Trend-nya kemudian terbalik, hanya golongan yang mampu (the have) saja yang masuk kuliah, sehingga nantinya yang akan bertambah banyak golongan ekonomi atas, sementara kelompok yang di tengah dan di bawah semakin sedikit. Faktor yang bisa mencegah pergeseran dan mengubah sesuai kondisi ideal, ya universitas itu sendiri. Mereka harus memberikan kesempatan kepada kelompok sulit mendapatkan akses pendidikan tinggi.


Anak-anak yang secara sistematis terkesampingkan sekarang harus dibereskan. Karena trend ini sangat membahayakan. Anak-anak yang sejak awal sudah dipinggirkan, lalu tidak bisa mengakses pendidikan memadai, maka ketika berusia 30-an tahun, mereka akan meledak, terjadi kemarahan-kemarahan. Kita harus mencegah ledakan sosial itu sejak dini. Formasi sosial yang kita bangun harus mengakomodasi kepentingan semua golongan.


Ada kawan yang bilang menerapkan kepemimpinan pemuda itu sulit, karena kita belum matang. Sebenarnya tidak, hanya kesempatan belum dibuka lebar dan perluasan pengalaman belum dilakukan sistematis. Yang perlu dibangun adalah sikap fresh dan gress dari pemuda, yakni mereka memang membawa angin perubahan dan pembaharuan secara substansial. Contohnya, dalam pemilihan kepala daerah, bagaimana tokoh muda bisa muncul dengan kapabilitas dan integritasnya. Hal itu terbukti di beberapa daerah seperti Provinsi Jawa Barat dan Sumatera Utara. Namun, perlu penjagaan khusus terhadap masalah pendanaan politik, agar tidak terperangkap. Pada akhirnya kepemimpinan yang kuat memang memerlukan modal yang bersih dan dapat dipertanggung-jawabkan.


Kita harus mengubah strategi dalam mempersiapkan diri ke depan. Pada masa lalu, kita sering meneriakkan upaya untuk melakukan perombakan, tapi lupa untuk merumuskan konsep pembangunan kembali (rekonstruksi). Kecuali dalam isu korupsi, memang harus ada komponen utama untuk merombak dan bersikap oposisi. Tapi, oposisi terhadap kemapanan dan berbasis moral. Sikap konstruktif dan membangun ini yang masih kurang terlihat dalam gerakan pemuda. Bagaimana caranya membuat suatu idealita menjadi realita, hal itu lebih dari sekadar pidato perlawanan. Dalam aspek korupsi, memang harus menggandakan perlawanan.


Sikap konstruktif harus didasari dengan idealisme yang kuat. Dulu kita berpikir, bagaimana caranya menggandakan buruh dan memobilisasinya. Maka, sekarang mari berpikir konstruktif, yakni bagaimana membuat buruh dan mendidik mereka agar berdaya. Dalam kerangka itulah sikap mahasiswa tak bisa lagi di menara gading, yang kini semakin kentara di era komersialisasi pendidikan. Mahasiswa dan kaum muda harus bergaul dan memberdayakan masyarakat, tentu saja dengan modal kompetensi dan profesi yang mereka geluti. Sementara itu universitas negeri harus terus dipastikan untuk memperjuangkan akses pendidikan bagi golongan menengah ke bawah!


Disarikan dari ceramah dan tanya-jawab dalam Simposium Nasional Kepemimpinan Pemuda yang diselenggarakan PPSDMS Regional 3 Yogyakarta di Universitas Gadjah Mada pada tanggal 19 April 2008.
anies baswedan 

SELASA, 12 AGUSTUS 2008


Sabtu, 26 November 2011

I'm a hero in my Environment

"I'm a hero in my Environment. The Internet makes me one step ahead" said Ijul


Begini ceritanya...

Ada seorang remaja bernama rezqi, ia berasal dari rangkas bitung pedalaman. Ia bertekat untuk mencari kerja di jakarta agar ia bisa membantu keluarga. Singkat cerita, bekerja lah ia di warnet . bukan sebagai  operator tapi sebagai cleaning service. Maklum, ijazah hanya lulus smp dan tinggal di tempat yang jauh dari hiruk pikuk kota jadi tidak bisa mengoperasikan komputer. Awalnya, seorang kakaknya berbicara kepada operator warnet tersebut “tolong ajarin dia komputer, dia tidak paham komputer” katannya. Agak heran sih, apa di kampungnya benar tidak ada komputer? Entahlah. 

Gaya nya yang kampungan dan norak membuatnya dijadikan bahan lelucon oleh anak –anak remaja yang sering nongkrong di sekitar warnet tersebut. Namanya bukan lagi rezqi tapi Ijul. Entah apa alasanya. Belum puas dijadikan sebagai bahan lelucon,Ijul sering di suruh-suruh layaknya babu. Tapi, Ijul selalu patuh dan tak pernah berontak. Ya mungkin karena takut.  

Bak pemberontakan di medan perang. Ijul seakan tak mau lagi diremehkan. Ia bangkit untuk tidak diinjak-injak. Ia berani untuk menolak. Akhirnya,ia berfikir untuk merubah jalan hidupnya. “bagaimana caranya supaya aku bisa memanfaatkan waktuku di jakarta” ujar  nya. ia belajar komputer sebisanya lewat anak bocah berumur 7 tahun. Tak ada kata malu, semua cemooh dan hinaan karena “ndeso” ia hiraukan seperti angin lalu saja. Semangatnya untuk berubah semakin menjadi-jadi. Ia meminta anak-anak kecil yang sering main di warnet tersebut untuk membuatkan nya akun facebook lalu twitter. Ini mungkin muncul karena rasa ingin tahu. 

Disela-sela si operator warnet tidak menggunakan server, ia meminjam untuk main disitu. Awalnya di bentak , tapi entah hati si operator itu luluh untuk meminjamkanya tapi masih dalam pengawasan. Facebook membuat dirinya “up to date”. banyak hal yang ia dapati disana. Seperti kenalan baru atau sebagai bahan curhat ketika update status. Meranjak dari facebook. Ia mengenal google. Banyak hal yang ia lakukan di sana . seperti kiat-kiat meningkatkan hasil panen, cara menhindari hama, dan juga cara untuk menjadi pribadi yang sukses.  Semua menjadi pelajaran yang sangat berharga untuknya. Banyak bekal pengetahuan yang ia dapat lewat internet. 

Akhirnya, ia pulang kampung untuk beberapa hari. Ini menjadi misi nya untuk mengenalkan internet di lingkunannya. Tak mudah memang, mengajari masyarakat yang belum peka terhadap dunia globalisasi seperti internet. Harus ada kesabaran yang extra agar mereka bisa mau tahu, mencoba, dan memanfaatkan internet. 

Memang dasar anak kampung, baru saja mengenal facebook. Setiap menit selalu update status. Atau sekali foto langsung upload ke facebook. Untungnya mereka pakai XL yang murah dan koneksi nya cepat. Jadi kapanpun dan dimanapun bisa selalu update , update , dan update. 

Tidak berhenti sampai di facebook, bekal pengetahuan pertanian dan perkebunan yang ia dapat lewat google semakin di realisasikan. Ijul juga mengajari kepada para petani tentang cara mencari informasi dan pengetahuan tentang dunia pertanian dan perkebunan lewat internet. Dengan tujuan untuk mengetahui kiat-kiat yang bagus untuk sawah mereka. Tak sungkan-sungkan, jika petani tersebut buta huruf, Ijul dengan senang hati membantunya. hasilnya, hasil pertanian dan perkebunan juga menjadi "Xlangkah lebih maju".

Slogan yang ditempelkan di sudut-sudut jalanan bahwa “internet membuatku Xlangkah lebih maju” membuat setiap orang menjadi penasaran lalu mencoba dan menggunakan intenet. 
Rasanya puas bagi Ijul bisa membantu memajukan orang-orang disekitarnya. Rasa bangga menyelimuti kepergianya kembali ke jakarta. “aku adalah pahlawan untuk lingkunganku

Rabu, 16 November 2011

bangkitlah generasi muda pengubah bangsa

oleh : Renaldy Akbar


untuk itu,kami selaku pemuda-pemudi indonesia yang mungkin masih dicap anak bawang oleh pendahulu, ingin sekiranya ikut andil dalam membangun rumah kami kedepan rumah yang akan diwariskan oleh para pemimpin-pemimpin negeri saat ini.
melalui potensi yang kami miliki , melalui jiwa nasionalisme yang kami cantumkan , melalui pemikiran yang kami tuangkan , melalui prestasi yang membanggakan . itulah kami, pemuda-pemudi untuk indonesia yang lebih baik. 

hanya sebatas pandangan, saya selaku satu dari pemuda-pemudi indonesia ingin berkicau sedikit tentang prilaku pemimpin negeri yang kini mulai kacau. entah drama apalagi yang dipertontonkan didepan rakyat. drama yang membuat geram. bosan rasanya melihat dan mendengar prilaku pendahulu yang mulai lupa akan janji suci kemerdekaan. dasar republik indonesia dan tujuan indonesia yang tercantum dalam UUD 1945. secara tidak langsung mereka telah menaruh bibit pesimisme kepada rakyat,khususnya kepada generasi muda indonesia. ya bagaimana tidak ? kami,generasi muda harus dilimpahkan setumpuk kekacauan yang dibuat secara terang-terangan. mungkin beberapa tahun kedepan mereka-mereka akan mati dan tidak merasakan kekacauan yang dibuatnya . tapi kami , generasi muda lah yang merasakan akibat kekacuan yang dibuatnya. sadarilah wahai pemimpin-pemimpin negeri , apakah kalian ingin memberikan warisan yang buruk seburuk-buruknya untuk anak cucu kalian kelak ? untuk apa hidup di negara indonesia tapi tidak berbakti kepadanya. dan untuk generasi muda,saatnya berbicara,bergerak dan lawan jika kita tidak mau di wariskan indonesia yang kacau. sudah cukup kita duduk manis melihat dan mendengar berita-berita yang menyesakan dada. sudah cukup mereka memonopoli kehidupan kita. ini rumah kita bersama, ini warisan bersama. jangan pernah rela jika mereka-mereka berenang di kolam uang, melakukan apapun yang ia mau. tapi tak melihat kebawah yang masih ribut akan keresahan,keluhan,dan ketidaknyamanan. 

masalah terfavorit : korupsi 

budaya korupsi seakan sedang berjaya di negeri tercinta ini. entah berapa kasus korupsi yang perlahan mulai terungkap. itu baru yang sudah terungkap. bagaimana yang masih mengumpat dan sengaja diumpati oleh pengurus-pengurus berkaitan. 
dampak korupsi adalah dampak yang paling kejam. berapa ribu rakyat harus tidak makan,berapa ribu anak yang putus sekolah,berapa ribu keluhan akan kenyamanan yang seharusnya diemban. koruptor seenaknya menggunakan uang-uang mereka. tapi mungkin ada yang terpakasa melakukan perbuatan keji seperti ini. itulah tanda bahwa hukum di indonesia lemah. hukum di indonesia masih memandang jabatan,status terutama UANG. indonesia berlandaskan hukum , tapi mengapa hukum itu sendiri loyo. yah mungkin loyo untuk rakyat besar tapi tegak untuk rakyat kecil . oh lucunya negeri ini.kalau sudah seperti ini salah siapa ? kalau sudah seperti ini siapa yang mau bertanggung jawab ? bungkam,bungkam,bungkam itulah yang terjadi kini. 

Bangkit wahai rakyat indonesia 

bangkit ! sibukan hari-hari untuk hal yang positif . marilah bubuhkan rasa nasionalisme ! untuk rakyat indonesia,jangan menyerah untuk merebut hak-hak rakyat.

untuk membangun sebuah negara perlu pula kerjasama yang baik antara para pengurus negeri dan juga rakyat. demi kelangsungan negara yang mencapai tujuanya. oleh karena itu,kita sebagai rakyat harus dan berkewajiban untuk berbakti kepada negara . lebih lebih untuk para pengurus negeri yang memiliki andil terpenting bagi kepengurusan suatu negara. memang di indonesia saat ini, keadaan kenegaraan sedang tidak stabil. mulai dari kesenjangan antara kebijakan-kebijakan pemerintah yang hanya sebatas wacana yang tak menjadi realitas,dunia kependidikan anak yang semakin merosot akan kemerataan,angka kemiskinan yang tinggi,hukum yang loyo,dan korupsi yang membudaya. itu semua tak menjadi alasan utama untuk tak turut membangun indonesia bersama. kita sebagai rakyat indonesia,juga mempunya andil penting demi kemajuan suatu negara.kalau seandainya kita membiarkan masalah-masalah ini terus berkembang. mau seperti apa nasib bangsa indonesia ? . ayolah bergerak maju untuk kemajuan pribadi,keluarga,bangsa dan negara.

marilah , gali setiap potensi yang dimiliki,tanamkan nasionalisme di dalam jiwa,berkontribusilah untuk menyejukan nama bangsa . sudah cukup , mereka-mereka menanam bibit pesimisme . munculah optimisme yang teguh. nasib bangsa dan negara kedepan adalah tanggung jawab kita kelak. jadi, BANGKIT GENERASI MUDA PENGUBAH BANGSA !