Sabtu, 26 November 2011

I'm a hero in my Environment

"I'm a hero in my Environment. The Internet makes me one step ahead" said Ijul


Begini ceritanya...

Ada seorang remaja bernama rezqi, ia berasal dari rangkas bitung pedalaman. Ia bertekat untuk mencari kerja di jakarta agar ia bisa membantu keluarga. Singkat cerita, bekerja lah ia di warnet . bukan sebagai  operator tapi sebagai cleaning service. Maklum, ijazah hanya lulus smp dan tinggal di tempat yang jauh dari hiruk pikuk kota jadi tidak bisa mengoperasikan komputer. Awalnya, seorang kakaknya berbicara kepada operator warnet tersebut “tolong ajarin dia komputer, dia tidak paham komputer” katannya. Agak heran sih, apa di kampungnya benar tidak ada komputer? Entahlah. 

Gaya nya yang kampungan dan norak membuatnya dijadikan bahan lelucon oleh anak –anak remaja yang sering nongkrong di sekitar warnet tersebut. Namanya bukan lagi rezqi tapi Ijul. Entah apa alasanya. Belum puas dijadikan sebagai bahan lelucon,Ijul sering di suruh-suruh layaknya babu. Tapi, Ijul selalu patuh dan tak pernah berontak. Ya mungkin karena takut.  

Bak pemberontakan di medan perang. Ijul seakan tak mau lagi diremehkan. Ia bangkit untuk tidak diinjak-injak. Ia berani untuk menolak. Akhirnya,ia berfikir untuk merubah jalan hidupnya. “bagaimana caranya supaya aku bisa memanfaatkan waktuku di jakarta” ujar  nya. ia belajar komputer sebisanya lewat anak bocah berumur 7 tahun. Tak ada kata malu, semua cemooh dan hinaan karena “ndeso” ia hiraukan seperti angin lalu saja. Semangatnya untuk berubah semakin menjadi-jadi. Ia meminta anak-anak kecil yang sering main di warnet tersebut untuk membuatkan nya akun facebook lalu twitter. Ini mungkin muncul karena rasa ingin tahu. 

Disela-sela si operator warnet tidak menggunakan server, ia meminjam untuk main disitu. Awalnya di bentak , tapi entah hati si operator itu luluh untuk meminjamkanya tapi masih dalam pengawasan. Facebook membuat dirinya “up to date”. banyak hal yang ia dapati disana. Seperti kenalan baru atau sebagai bahan curhat ketika update status. Meranjak dari facebook. Ia mengenal google. Banyak hal yang ia lakukan di sana . seperti kiat-kiat meningkatkan hasil panen, cara menhindari hama, dan juga cara untuk menjadi pribadi yang sukses.  Semua menjadi pelajaran yang sangat berharga untuknya. Banyak bekal pengetahuan yang ia dapat lewat internet. 

Akhirnya, ia pulang kampung untuk beberapa hari. Ini menjadi misi nya untuk mengenalkan internet di lingkunannya. Tak mudah memang, mengajari masyarakat yang belum peka terhadap dunia globalisasi seperti internet. Harus ada kesabaran yang extra agar mereka bisa mau tahu, mencoba, dan memanfaatkan internet. 

Memang dasar anak kampung, baru saja mengenal facebook. Setiap menit selalu update status. Atau sekali foto langsung upload ke facebook. Untungnya mereka pakai XL yang murah dan koneksi nya cepat. Jadi kapanpun dan dimanapun bisa selalu update , update , dan update. 

Tidak berhenti sampai di facebook, bekal pengetahuan pertanian dan perkebunan yang ia dapat lewat google semakin di realisasikan. Ijul juga mengajari kepada para petani tentang cara mencari informasi dan pengetahuan tentang dunia pertanian dan perkebunan lewat internet. Dengan tujuan untuk mengetahui kiat-kiat yang bagus untuk sawah mereka. Tak sungkan-sungkan, jika petani tersebut buta huruf, Ijul dengan senang hati membantunya. hasilnya, hasil pertanian dan perkebunan juga menjadi "Xlangkah lebih maju".

Slogan yang ditempelkan di sudut-sudut jalanan bahwa “internet membuatku Xlangkah lebih maju” membuat setiap orang menjadi penasaran lalu mencoba dan menggunakan intenet. 
Rasanya puas bagi Ijul bisa membantu memajukan orang-orang disekitarnya. Rasa bangga menyelimuti kepergianya kembali ke jakarta. “aku adalah pahlawan untuk lingkunganku

Tidak ada komentar:

Posting Komentar