Oleh : Renaldy Akbar
MERDEKA! MERDEKA! MERDEKA!
Aku,Engkau,Kalian,Rakyat Indonesia kehilangan semangat untuk tak gentar berkata Merdeka
Benarkah kita 66 tahun merayakan kemerdekaan indonesia,atau 66 tahun merayakan pengalihan kemerdekaan dari penjajah asing ke penjajah negeri sendiri ?
rakyat sibuk mendirikan bendera-bendera merah putih,tanpa merasakan keagungan kemerah putihanya nya
mengapa ? ya ya ya indonesia yang katanya "telah merdeka"
kemerdekaan seperti apa? kemerdekaan untuk siapa ? lalu, dimanakah letak kemerdekaan itu ?
Dimanakah letak kemerdekaan ketika rakyat-rakyat kecil masih merintih tangis kelaparan
Dimanakah letak kemerdekaan ketika pemuda/i Indonesia yang bukan tidak bisa, tetapi tidak mampu ! tidak mampu bembayar biaya-biaya pendidikan yang mencekik leher orang tuaku
dan...Dimanakah letak kemerdekaan ketika wakil-wakil kami belum memerdekakan kami,Rakyat Indonesia
mana semangat perjuangan pemuda/i ?
dimana pemuda/i saat para pengurus negeri mulai menebar debu kegelapan,membakar api ketidakadilan
Rumah kita diserang,rumah kita dimonopoli,rumah kita akan hancur ! hancur oleh mereka yang katanya "wakil-wakil rakyat"
kawan,renungkanlah...
mereka dibentuk untuk menyalurkan aspirasi kita,bukan untuk memperkaya dirinya sendiri
bukankah mereka hanya mewakilkan kita? kalau wakil kita saja tidak becus ! lantas,mengapa tidak kita saja yang turun dikursi-kursi mereka. itu punya kita ! itu hak kita ! mereka hanya wakil. ingat hanya wakil !
lihatlah berita-berita saat ini dan bacalah lembar demi lembar koran, mereka sedang hangat membicarakn Nazarudin. curigakanlah. pasti ada Nazarudin kedua, ketiga dan seterusnya. Presiden bertindak ketika media mulai mencuak. ia takut citra baiknya dan partainya di cap kacau ! tapi sayang mereka sudah di cap kacau.
republik kita butuh pemimpin yang tegas menegakan keadlian seadil-adilnya tanpa memandang status,ras,dan gender maupun partai. pemimpin yang mau terjun untuk rakyat. pemimpin yang menegakan kebhinekaan , benar-benar berdasarkan pancasila. kami , rakyat Indonesia tidak butuh hasil wacana tapi implementasinya. rakyat telah geram mendengarkan omong kosong mereka-mereka .
lihatlah dari pelosok-pelosok negeri, rakyat telah bekerja keras untuk bertahan dari hidup. mereka bertahan meski di tanah gembur sekalipun. mereka ingin menang.
rakyat yang tangguh, langkahnya sangat membanggakan.
tapi sayang, para pengurus-pengurus negeri membuat semuanya berkelumit
seakan membuat burubg garuda mendengkurkan sayapnya yang kokoh,merengkuk bak semilir batu yang gemang,tercekik oleh tangan jahilnya.
sedangkan Ibu pertiwi,masih tetap bersusah hati, air matanya pun masih tetap berlinang.
hai burung garuda,hai ibu pertiwi
orang-orang beranggapan bahwa generasi muda bangsa adalah generasi penerus.
maksudnya? penerus ketidakadilan?penerus keserakahan? atau penerus penghancur negeri ?
tiada akan kutempelkan kata generasi penerus di keningku,kening kalian wahai pemuda/i indonesi
mulai detik ini,dengan lantang dan hormat saya berkata : "JANGAN PERNAH MENJADI GENERASI PENERUS,JADILAH GENERASI PENGUBAH" ingat PENGUBAH !
mengubah untukmu wahai Indoensiaku ....
gua mau nanya nih , mungkin sebelumnya lu gak kenal gua , menurut lu makna merah putih itu apa ??
BalasHapusPENGUBAH yang kayak gimana ??
gak usah sok peduli bung , INDONESIA udah bukan INDUNESIA lagi bung ,Ibu pertiwi akan tetap melinangkan air matanya kalo kita cuma orasi doang di dunia maya , gua nanya lagi nih , apa lu udah bisa ngebanggain Ibu pertiwi ??
Indonesia butuh pergerakan bung , bukan hanya orasi !
makna merah putih menurut saya itu adalah.... merah itu berani. artinya berani untuk berbicara,bertindak,bergerak. dan berani mengubah. indonesia lahir atas keberanian pula. putih itu ketulusan dimana berbicara,bertindak,dan bergerak ataupun mengubah atas dasar tulus. dengan rasa nasionalisme tanpa memikirkan feedback.
BalasHapussaat ini rasanya penting bagi bangsa untuk mengubah nasibnya. kalo terus dibiarkan. entah berapa banyak rakyat indonesia yg menangis.
apakah salah saya menulis? saya tak perlu membanggakan apa yang saya lakukan. tp yang pasti saya sudah berkontribusi "nyata" tanpa orasi saja. turun ke jalan! memulai dari lingkungan sekitar. jadi sayang seribu sayang jika anda menilai saya hanya bisa "mengkritik saja" ... salam pemuda
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusOh gitu ya.. ? , tolong bung makanya kalo mau bikin orasi tuh yang nyambung...
BalasHapushahahahahahahaha tolong perhatikan jawaban anda dengan pertanyaan saya bung , apa ada kesingkronan ??
saya bertanya makna bukan arti ?
saya bertanya ibu pertiwi bukan anda ?
dan anda mengatakan kita pemuda yang harus mengubah bangsa , tapi anda berstetmen bangsa yang harus mengubah nasibnya , yang bener yang mana bung ??
salut saya dengan anda hahahahahahahaha
SALAM PEMUDA !