Jumat, 13 Juli 2012

SAHABAT



Sahabat


Oleh : Renaldy Akbar


Cahaya bulan menusuk hatiku sangat dalam
Hembusan angin meresap hingga ke tulang-tulang
Malam terasa dingin, lebih dingin

Aku meringkuk disudut-sudut
Merintih rindu akan indah persahabatan

Air mata kutahan untuk jatuh
Melihat kau memiliki sahabat baru
Sebegitu mudah kau buang aku di bantaran
Hingga kini aku tersungkur dikesunyian

Sejak lama kukira , akhirnya terjadi pula
Mengapa secepat tsunami yang melahap daratan
Begitu cepat hingga menghabiskan isinya

Hati ini merindu
Kapan lagi kau sebut-sebut aku sahabat
Kapan lagi kau tengok aku dengan senyuman
Kapan lagi kau meminta bantuan
Kapan lagi kau cerita tentang kekasihmu

Runtuhlah aku
Melihat dan mendengar kau berdua bersahabat
Tanpa memperdulikanku di seberang mu

Mungkin aku tidak pernah membuat kebehagiaan sesaat
Mungkin pula aku tidak mampu membuat mu tertawa terbahak-bahak
Atau mungkin jalan kita yang berbeda

Entahlah,
Apapun badai yang menerpa, aku tetap kokoh berdiri
Menunggu seperti dulu...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar