Minggu, 01 Juli 2012

Orang Jalanan



Orang Jalanan
Oleh :Renaldy Akbar


Berjalan tersendat oleh debu jalanan sedikit merapuh
Cahaya panas membakar kulit kusam
Membunyikan kerencengan buatan besi tipis tak terjual
Menimbulkan bunyi tanpa nada anggun

Tanpa alas tanpa rasa, aku mengitari pinggir-pinggir celah keramaian jalan
menghadap kemewahan meminta belas kasih
Sekedar  untuk satu atau dua keping uang
Kadang mereka melempar keping itu,kadang pula tak menganggap aku ada

Disudut keramian kota yang terang akan kelap-kelip lampu jalan,
Ku melihat bocah-bocah kumal berkelana mencari uang
Berharap apa yang juga kuharapkan
Ku melihat keriput-keriput wanita dan pria tua yang duduk manis diruang jalan
Menunggu apa yang biasa kutunggu

Setelah hari mulai menggelap,
Berkumpulah semua aktor jalanan menunggu dirampas celengan tidak abadi itu
Daya dan raga diam tak bertindak
Melihat semua adalah kewajaran

Kejam oh kejam, Perih oh perih
Air mata telah membatu tapi hati ini tak mampu
Sedih tuhan, aku dan mereka sedih tuhan

Sering ku bersandar ,
Meratapi kehidupan ditengah kota
Tak ada nasib yang dijual,tak ada harapan yang bisa dibeli
Semua berlalu selama aku masih bernafas

Pekerjaan macam apa yang aku kerjakan
rumah apa yang aku singgahkan
makanan apa yang aku lahapkan
bisakah ku sebut semua adalah takdir tuhan

Tuhan, jika aku tak lagi bermimpi
berikanlah mimpi kepada bocah-bocah itu
jadikan lah ia bermerah putih sebelum ia membenci negaranya

Tuhan, jika aku tak lagi berharap
Berikanlah harapan kepada wanita dan pria tua itu
Kasihilah ia kesejahteraan sebelum mereka menutup mata untuk selamanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar