Orang Jalanan
Oleh :Renaldy Akbar
Berjalan tersendat oleh debu jalanan
sedikit merapuh
Cahaya panas membakar kulit kusam
Membunyikan kerencengan buatan besi tipis
tak terjual
Menimbulkan bunyi tanpa nada anggun
Tanpa alas tanpa rasa, aku mengitari
pinggir-pinggir celah keramaian jalan
menghadap kemewahan meminta belas kasih
Sekedar
untuk satu atau dua keping uang
Kadang mereka melempar keping itu,kadang
pula tak menganggap aku ada
Disudut keramian kota yang terang akan
kelap-kelip lampu jalan,
Ku melihat bocah-bocah kumal berkelana
mencari uang
Berharap apa yang juga kuharapkan
Ku melihat keriput-keriput wanita dan pria
tua yang duduk manis diruang jalan
Menunggu apa yang biasa kutunggu
Setelah hari mulai menggelap,
Berkumpulah semua aktor jalanan menunggu
dirampas celengan tidak abadi itu
Daya dan raga diam tak bertindak
Melihat semua adalah kewajaran
Kejam oh kejam, Perih oh perih
Air mata telah membatu tapi hati ini tak
mampu
Sedih tuhan, aku dan mereka sedih tuhan
Sering ku bersandar ,
Meratapi kehidupan ditengah kota
Tak ada nasib yang dijual,tak ada harapan
yang bisa dibeli
Semua berlalu selama aku masih bernafas
Pekerjaan macam apa yang aku kerjakan
rumah apa yang aku singgahkan
makanan apa yang aku lahapkan
bisakah ku sebut semua adalah takdir tuhan
Tuhan, jika aku tak lagi bermimpi
berikanlah mimpi kepada bocah-bocah itu
jadikan lah ia bermerah putih sebelum ia
membenci negaranya
Tuhan, jika aku tak lagi berharap
Berikanlah harapan kepada wanita dan pria
tua itu
Kasihilah ia kesejahteraan sebelum mereka
menutup mata untuk selamanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar