Jumat, 13 Juli 2012

SAHABAT



Sahabat


Oleh : Renaldy Akbar


Cahaya bulan menusuk hatiku sangat dalam
Hembusan angin meresap hingga ke tulang-tulang
Malam terasa dingin, lebih dingin

Aku meringkuk disudut-sudut
Merintih rindu akan indah persahabatan

Air mata kutahan untuk jatuh
Melihat kau memiliki sahabat baru
Sebegitu mudah kau buang aku di bantaran
Hingga kini aku tersungkur dikesunyian

Sejak lama kukira , akhirnya terjadi pula
Mengapa secepat tsunami yang melahap daratan
Begitu cepat hingga menghabiskan isinya

Hati ini merindu
Kapan lagi kau sebut-sebut aku sahabat
Kapan lagi kau tengok aku dengan senyuman
Kapan lagi kau meminta bantuan
Kapan lagi kau cerita tentang kekasihmu

Runtuhlah aku
Melihat dan mendengar kau berdua bersahabat
Tanpa memperdulikanku di seberang mu

Mungkin aku tidak pernah membuat kebehagiaan sesaat
Mungkin pula aku tidak mampu membuat mu tertawa terbahak-bahak
Atau mungkin jalan kita yang berbeda

Entahlah,
Apapun badai yang menerpa, aku tetap kokoh berdiri
Menunggu seperti dulu...

Minggu, 01 Juli 2012

Pengaruh Pembentukan Tujuan Hidup



Pengaruh Pembentukan Tujuan Hidup

Oleh: Renaldy Akbar

Tujuan hidup, semua orang memiliki tujuan hidup. Siapapun mereka dan bagaimanapun keadaan mereka. Tapi, kebanyakan orang salah jalan untuk mencapai tujuan hidupnya. Banyak hal yang dapat mempengaruhi tujuan hidup seseorang, yaitu faktor lingkungan sosial, desas-desus atau omongan orang banyak mengenai dirinya dan juga media masa. Disinlah peran penting sebuah konsistensi dari tujuan hidup yang sejati. Jika salah jalan, akan berakibat hilangnya tujuan hidup seseorang.

Lingkungan Sosial

       Saat kita berinteraksi dengan orang lain dalam hal tujuan hidup. Pola pikir tentang definisi tujuan hidup sangat bisa tersugestikan. Pengaruh pandangan seseorang  bisa mengubah pandangan orang lain. Saat seseorang berkomunikasi dan menyatakan pendapat-pendapatnya, otak kita berfikir dan menyimpulkan. Barulah disini diuji konsistensi dari apa yang kita yakini. Apakah kita menyimpulkan dengan mengikuti pandanganya atau kita tetap konsisten terhadap pandangan kita sendiri. Sama hal nya ketika seseorang bedialog tentang tujuan hidup, terkadang kita bisa mengikuti tujuan hidupnya atau kita tetap pada tujuan hidup kita.
       Orang tua juga sangat berpengaruh bagi  pembentukan tujuan hidup. Orang tua sering menasihati anaknya untuk menjadi orang yang sukses. Tapi terkadang orang tua mendifinisikan sukses dengan apa yang ia inginkan bukan dengan apa yang anaknya inginkan. Sayangnya kebanyakan orang menuruti apa yang orang tua inginkan. Padahal, jika kita ingin mencapai sukses dengan cara kita maka gapailah. Orang tua hanya menjadi jembatan saja. Yang menentukan adalah diri kita sendiri.bukan berarti kita tidak menuruti perkataan orang tua, akan tetapi cara menggapai suksesnya dengan cara kita sendiri tapi tujuanya yang sama.
       Selain itu, apa yang kita liat disekitar kita bisa membentuk tujuan hidup. Misalnya, ketika melihat teman yang kehidupanya lebih baik karena sudah bekerja dengan gaji yang besar, terkadang kita ter-imitasi olehnya. artinya, orang tersebut bisa mengubah pola pikir seseorang untuk dapat menjadi seperti dirinya.

Sudah saatnya mengambil tindakan yang tidak melunturkan tujuan hidup yang  diyakini. Lihatlah dengan objektif dan pertimbangkan apa yang kita lihat, apakah lingkungan sosial berdampak baik bagi hidup kita atau tidak. Selektiflah dalam menerima sugesti dari apa yang kita lihat.

Desas-desus
       
       Banyak diantara kita memutuskan sesuatu oleh karena omongan orang lain. misalnya, saat kita menjadi pengangguran saat setelah lulus SMA banyak orang menyebut kita orang gagal, lalu karena tidak mau dianggap gagal dia memutuskan untuk bekerja. Padahal masih ada yang ingin ia capai sebelum bekerja misalnya kuliah. Dari contoh tersebut menunjukan bahwa omongan orang lain menjadi nomor satu untuk menentukan jalan hidup kita. Padahal, bukan mereka yang membawa kita sukses ataupun gagal. Selama kita masih mempunyai hak untuk menentukan jalan hidup, maka jangan biarkan orang lain menutup jalan tersebut. Hidup kalian adalah milik kalian bukan orang lain. jika masih terus mengikuti arus pembicaran orang lain, jalan kita akan semakin bercabang dan tujuan hidup terasa sangat sulit untuk ditentukan. Omongan orang lain juga akan menjemput kita pada rasa penyesalan karena tidak bisa menggapai mimpi yang kita kehendaki.
       Disisi lain, desas-desus tentang diri kita juga bisa memberikan motivasi. Misalnya saat kita dicap gagal, kita seakan ingin membuktikan bahwa kita bukan orang yang gagal. Lalu kita berusaha keras untuk tidak dicap gagal. Ini bukan berarti mengikuti definisi orang lain tentang sukses ataupun gagal. Tapi, ini adalah proses pembuktian kepada orang lain tentang jalan yang kita pilih adalah jalan yang benar. Bukan proses yang mudah untuk tetap konsisten terhadap tujuan hidup seseorang. Kita harus menutup telinga dan arahkan mata dengan tujuan kita. Arti dari menutup telinga bukan menolak masukan orang lain, tapi lebih kepada memilah-milah masukan yang mana masukan tersebut tidak mengubah tujuan awal.
       Oleh karena itu, desas-desus sangat mempengaruhi tujuan hidup sesorang. Apabila kita tidak bertindak secara bijak. Desas-desus itu dapat mengantar kita ke jalan yang baik ataupun buruk.

Media masa

       Dewasa ini, setiap harinya orang menjadi penikmat media masa baik TV,radio,koran, ataupun majalah. Setiap hari pula kita melihat,mendengar atau membaca media masa. Saat itu pula, pikiran kita menjadi terbentuk. Sama halnya dengan lingkungan sosial, Ada sosok orang yang menginspirasi. Tapi, pada media masa sosok orang sangat banyak ditampilkan. Inilah yang menyebabkan tujuan hidup menjadi bercabang. Langkah yang baik adalah merangkum kesuksesan berbagai orang yang menginspirasi dan jadikan itu semua menjadi kesuksesanmu, bukan meniru kesuksesan orang lain.

       Dengan demikian, pembentukan tujuan hidup sesorang bisa tumbuh karena proses sosialisasi. Dengan berbagai faktor tersebut, pintar-pintarlah dalam merangkum dari hasil sosialisasi yang membentuk tujuan hidup seseorang. Tujuan hidup bukan lah sebuah cita-cita juga bukan sebuah profesi. Tujuan hidup adalah titik dimana kebahagiaan hidup bisa tercapai. Cita-cita dan profesi hanya bentuk sebuah pencapaian dalam hidup bukan sebuah tujuan hidup. Tapi, kemungkinan besar tujuan hidup yang sejati tercipta saat kita menggapai cita-cita dan memiliki profesi.

Maka, gapailah definisi sukses yang kalian inginkan, dan raihlah tujuan hidup yang kalian tentukan. 

Orang Jalanan



Orang Jalanan
Oleh :Renaldy Akbar


Berjalan tersendat oleh debu jalanan sedikit merapuh
Cahaya panas membakar kulit kusam
Membunyikan kerencengan buatan besi tipis tak terjual
Menimbulkan bunyi tanpa nada anggun

Tanpa alas tanpa rasa, aku mengitari pinggir-pinggir celah keramaian jalan
menghadap kemewahan meminta belas kasih
Sekedar  untuk satu atau dua keping uang
Kadang mereka melempar keping itu,kadang pula tak menganggap aku ada

Disudut keramian kota yang terang akan kelap-kelip lampu jalan,
Ku melihat bocah-bocah kumal berkelana mencari uang
Berharap apa yang juga kuharapkan
Ku melihat keriput-keriput wanita dan pria tua yang duduk manis diruang jalan
Menunggu apa yang biasa kutunggu

Setelah hari mulai menggelap,
Berkumpulah semua aktor jalanan menunggu dirampas celengan tidak abadi itu
Daya dan raga diam tak bertindak
Melihat semua adalah kewajaran

Kejam oh kejam, Perih oh perih
Air mata telah membatu tapi hati ini tak mampu
Sedih tuhan, aku dan mereka sedih tuhan

Sering ku bersandar ,
Meratapi kehidupan ditengah kota
Tak ada nasib yang dijual,tak ada harapan yang bisa dibeli
Semua berlalu selama aku masih bernafas

Pekerjaan macam apa yang aku kerjakan
rumah apa yang aku singgahkan
makanan apa yang aku lahapkan
bisakah ku sebut semua adalah takdir tuhan

Tuhan, jika aku tak lagi bermimpi
berikanlah mimpi kepada bocah-bocah itu
jadikan lah ia bermerah putih sebelum ia membenci negaranya

Tuhan, jika aku tak lagi berharap
Berikanlah harapan kepada wanita dan pria tua itu
Kasihilah ia kesejahteraan sebelum mereka menutup mata untuk selamanya.