Jumat, 22 Juli 2011

mahadahsyat Ibu

untuk apa kau menahan kantuk hanya untuk melayani sarapan pagiku
untuk apa kau lelah menyiapkan seragamku sampai rapih
untuk apa kau membopon-bopong tasku yang berat karena buku

untuk apa Ibu, Aku tak akan bisa membalsanya

apakah pantas piala yang besar sanggup mengangkat rasa kantukmu
apakah pantas nilai yang baik sanggup membuang rasa lelahmu
apakah pantas kelulusan yang membanggakan sanggup menyapu rasa keberatanmu

kurasa , jauh dari itu .....

Aku berlari-lari sampai aku tertatih , Aku melompat hinggaku terjatuh, sampai aku menyebrang lautan lalu tenggelam  ... hanya untuk mencari balasan jasa-jasa mu Ibu

Tapi, kau hanya berkata : "tiada pernah kau dapatkan balasan jasa untuku nak , karena semua terletak pada kesuksesanmu "

oh mahadahsyat nya Ibu....

untitled

Aku ingin tidur , tidur yang lelap tanpa mimpi-mimpi yang melambai-lambai
Aku ingin berteriak , berteriak sekencang-kencangnya sampai kemuakan ini lepas
Aku ingin terbang , terbang yang tinggi tanpa beban yang begitu menumpuk

Aku lelah mengitari dunia yang tiada batas
Aku gemang mendengarkan seruan burung beo
Aku malu menatap diri yang menjadi suram

adakah batas akhir pada luasnya langit
adakah tempat nyaman pada tandusnya padang pasir
adakah bintang yang cantik pada gelapnya malam

Aku menunggu situasi yang tak terbatas
Aku menunggu senyuman tipis pada mulut ini
Aku menunggu hentakan tangan yang penuh semangat

dan, tiada guna aku menunggu tanpai memulai

wahai pemimpinku

Kutatap lipatan demi lipatan keriput yang melumpur di wajah pemimpinku
Kudengar seruan tangis yang mendalam pada hati sang pemimpinku

Begitu banyak kau dihujat
Begitu banyak kau dicaci
tapi begitu jarang kau di puji

Adakah mahkluk Tuhan yang sempurna
Adakah manusia yang tiada cacat
Adakah pribadi yang tanpa kurang

wahai pemimpinku, tiada akan punah rasa iri manusia
mereka mencari dan terus mencari hingga kau bobrok dan merengek tangis

ketahuialah, tiada baik politik ini
politik sesat akan keadilan
politik hina akan kemakmuran
politik rendah akan kejujuran
tapi, politik jaya pada kepicikan